Kiprah Duo Ayah-Anak Tersukses di Bundesliga

Kompas.com - 23/07/2019, 17:40 WIB
Dimas Almufarid,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Bundesliga

 

KOMPAS.com - Bundesliga memang menjadi salah satu liga paling kompetitif di Eropa sehingga tidak heran banyak pesepak bola yang mempercayakan anaknya untuk tampil di liga ini.

Salah satunya adalah pemain asal Korea Selatan, Cha Beum-kun, yang berstatus sebagai legenda Bundesliga. Dia menghabiskan 10 tahun lebih (1978-1989) berkompetisi di kasta tertinggi Jerman bersama Eintracht Frankfurt dan Bayer Leverkusen.

Namun sayangnya, sang anak Cha Du-ri gagal menyamai pencapaian sang ayah. Cha Du-ri "hanya" mampu membawa Eintracht promosi ke Bundesliga musim 2004/2005 dan menjadi runner-up DFB Pokal di musim berikutnya.

Baca juga: Berita Bundesliga, Inilah Striker dengan Sprint Terbanyak di Liga Jerman

Akan tetapi, ada juga beberapa pemain yang merumput di Bundesliga mampu menyamai atau melampaui karier cemerlang sang ayah.

Sebut saja Philipp Max dan Stefan Kuntz, yang merupakan anak dari Martin Max dan Gunter Kuntz.

Phillip Max (26) merupakan bek kiri ofensif milik FC Augsburg yang menjalani dua musim terakhir dengan performa apik.

Di musim 2017/2018, ia mencatatkan 13 assist dan dua gol dalam 33 penampilan. Pada musim lalu, raihan golnya meningkat menjadi empat dengan tujuh assist di semua kompetisi.

Insting gol Philipp tampaknya di dapat dari sang ayah, Martin Max, yang seorang striker andalan Bundesliga di era 90-an.

Baca juga: Inilah Kandidat Pengganti Robbery di Bayern Muenchen

Martin bisa dibilang seorang late bloomer karena performanya baru menanjak dan mencapai puncak menjelang akhir kariernya.

Pemegang top skop Bundesliga dua kali ini pernah membela Borussia Monchengladbach, Schalke 04, TSV 1860 Munchen, dan Hansa Rostock dengan meraih total 126 gol dari 396 penampilan.

Lain cerita dengan Stefan Kuntz yang bermain di Bundesliga pada 1983-1999. Dia mencatatkan 449 pertandingan dan mencetak 179 gol.

Pria 56 tahun ini memegang rekor caps terbanyak timnas Jerman tanpa merasakan kekalahan dengan 20 kemenangan dan 5 kali seri.

Baca juga: Hasil ICC 2019, Juventus Vs Tottenham, Gol Kane Bikin Ronaldo cs Kalah

Stefan berhasil membantu Jerman meraih Piala Eropa 1996 dan membantu FC Kaiserslautern meraih tiga gelar di musim perdananya (1989/1990) bersama klub.

Stefan bahkan dianugerahi gelar pesepak bola terbaik Jerman pada tahun 1991.

Hal ini tidak lepas dari faktor sang ayah, Gunter Kuntz, yang aktif di era 60-an bersama FK Austria Wina memenangi dua trofi Liga Austria.

Kini, Stefan menjabat sebagai pelatih timnas Jerman U-21 dan baru saja membawa pasukan Der Panzer muda menjadi runner-up di Piala Eropa U-21.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Timnas Indonesia
Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Timnas Indonesia
Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Badminton
Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang 'Gila Kontrol'

Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang "Gila Kontrol"

Liga Inggris
KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

Internasional
Timnas Indonesia 'Dikepung' Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia "Dikepung" Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas Indonesia
Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Liga Inggris
Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Sports
Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas Indonesia
Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Badminton
Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia
Daftar 4 Tim Lolos Semifinal Piala Asia U23 2024, Uzbekistan Lawan Indonesia

Daftar 4 Tim Lolos Semifinal Piala Asia U23 2024, Uzbekistan Lawan Indonesia

Internasional
Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada Semifinal Piala Asia U23 2024

Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Sports
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com