Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Honda dan Bos Ducati Perang Kata Gara-gara Nama Marc Marquez

Kompas.com - 16/07/2019, 06:40 WIB
Alsadad Rudi,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Motorsport

KOMPAS.com - Bos tim Honda MotoGP, Alberto Puig tengah terlibat perang kata-kata dengan bos Ducati, Paolo Ciabatti.

Semua bermula dari silang pendapat mereka mengenai kiprah pebalap jagoan Repsol Honda, Marc Marquez.

Konflik bermula saat Ciabatti menilai dominasi Honda tak akan mungkin terjadi tanpa Marquez.

Ciabatti menilai Marquezlah yang berperan besar dalam dominasi Honda beberapa tahun terakhir.

Sejak debut di MotoGP tahun 2013, Marquez sudah meraih lima kali juara dunia dalam enam kali kesempatan.

Ia bahkan menguasai panggung MotoGP dalam tiga musim terakhir.

Namun, Puig tak setuju dengan penilaian Ciabatti. Ia menganggap Honda memang sudah mendominasi ajang MotoGP sejak lama.

Baca juga: Marquez Bersaudara Mendominasi Jerman, Kapan Rossi dan Martini?

Menurut Puig, Ciabatti seharusnya mempelajari sejarah MotoGP sebelum berkomentar.

"Saya pikir Ciabatti harus melihat semua balapan era 500cc dan MotoGP yang dimenangi Honda, semua gelar," kata Puig kepada El Confidencial.

Puig kemudian menyindir Ducati yang dinilainya selalu berupaya untuk meraih juara, namun gagal.

Puig mencontohkan gelar juara dunia Ducati yang baru diraih satu kali semenjak pabrikan Italia tersebut debut ke MotoGP tahun 2003.

Gelar yang dimaksud adalah saat Casey Stoner (pebalap tim Ducati MotoGP ketika itu) menjadi juara dunia MotoGP 2007.

"Ducati telah melakukan upaya besar dalam beberapa kali dengan peraturan teknis saat ini, tetapi untuk saat ini, mereka tidak memenangi apa-apa," ujar Puig.

Baca juga: Juara di Sachsenring, Marc Marquez Kian Dominan di MotoGP Jerman

Menanggapi pernyataan Puig, Ciabatti mengatakan dia merasa bos Honda memutarbalikkan kata-katanya untuk "menyerang" Ducati.

Dia menegaskan kembali keyakinannya bahwa rekor MotoGP Honda akan terlihat sangat berbeda tanpa Marquez.

Ia yakin tanpa Marquez, Honda masih akan tetap kesulitan meraih gelar juara dunia.

Sebelum masuknya Marquez, Honda terakhir kali meraih juara dunia lewat Stoner pada 2011.

"Saya hanya mencatat fakta yang tak terbantahkan, yang merupakan peran yang dimainkan oleh Marc dalam kemenangan dan kejuaraan yang diakumulasi Honda sejak ia melakukan debut di MotoGP pada 2013," kata Ciabatti kepada Motorsport.com.

Baca juga: MotoGP 2019 Dianggap Sudah Selesai, dan Juaranya adalah...

"Dengan sangat hormat saya kepada Honda, jumlahnya akan sangat berbeda tanpa Marquez meskipun mereka memiliki dua pembalap hebat seperti Dani Pedrosa dan Cal Crutchlow," kata Ciabatti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Piala Asia U17 Putri 2024, Indonesia Akui Keunggulan Korea Utara 0-9

Hasil Piala Asia U17 Putri 2024, Indonesia Akui Keunggulan Korea Utara 0-9

Timnas Indonesia
Presiden Perancis Minta Real Madrid Izinkan Mbappe Main di Olimpiade

Presiden Perancis Minta Real Madrid Izinkan Mbappe Main di Olimpiade

Internasional
Como Merangkak dari Serie D ke Serie A, Simbol Tim Menangis Dipeluk Henry

Como Merangkak dari Serie D ke Serie A, Simbol Tim Menangis Dipeluk Henry

Liga Italia
Starting Grid dan Link Live Streaming MotoGP Perancis 2024

Starting Grid dan Link Live Streaming MotoGP Perancis 2024

Motogp
Man United Vs Arsenal: The Gunners Jago Bertahan, Tajam Menyerang

Man United Vs Arsenal: The Gunners Jago Bertahan, Tajam Menyerang

Liga Inggris
Milan Menyayat bak Pisau, Kecerdasan Gelandang Berdarah Indonesia

Milan Menyayat bak Pisau, Kecerdasan Gelandang Berdarah Indonesia

Liga Italia
Championship Series Liga 1, Momentum Tepat Penerapan VAR di Indonesia

Championship Series Liga 1, Momentum Tepat Penerapan VAR di Indonesia

Liga Indonesia
Man United Vs Arsenal: Arteta Sebut Ten Hag Luar Biasa, Cuma Butuh Waktu

Man United Vs Arsenal: Arteta Sebut Ten Hag Luar Biasa, Cuma Butuh Waktu

Liga Inggris
Ketika Jersey Milan Dihiasi Nama Indonesia, Tanda Cinta untuk Mama...

Ketika Jersey Milan Dihiasi Nama Indonesia, Tanda Cinta untuk Mama...

Liga Italia
Montreal Vs Inter Miami 2-3, Messi Dibuat Kesal Regulasi Baru MLS

Montreal Vs Inter Miami 2-3, Messi Dibuat Kesal Regulasi Baru MLS

Liga Lain
Borneo FC Bidik Championship Series Liga 1 untuk Kawinkan Gelar

Borneo FC Bidik Championship Series Liga 1 untuk Kawinkan Gelar

Liga Indonesia
VAR Siap di Championship Series, Apresiasi demi Fair Play

VAR Siap di Championship Series, Apresiasi demi Fair Play

Liga Indonesia
Bekal di Thomas-Uber, Indonesia Siap Tempur Hadapi Thailand Open 2024

Bekal di Thomas-Uber, Indonesia Siap Tempur Hadapi Thailand Open 2024

Badminton
PSSI Akan Segera Bertemu Shin Tae-yong untuk Bahas Kontrak

PSSI Akan Segera Bertemu Shin Tae-yong untuk Bahas Kontrak

Timnas Indonesia
Alasan Skuad AC Milan Gunakan Jersey Nama Ibu Kala Libas Cagliari

Alasan Skuad AC Milan Gunakan Jersey Nama Ibu Kala Libas Cagliari

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com