Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usia Tak Bisa Bohong, Masa Jaya Valentino Rossi Sudah Lewat

Kompas.com - 05/07/2019, 16:19 WIB
Alsadad Rudi,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

Sumber Motorsport

KOMPAS.com - Usia pebalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, kini sudah mencapai 40 tahun. Usia yang tergolong tua untuk ukuran atlet.

Kendati demikian, hingga saat ini Rossi masih aktif membalap.

Ia bahkan masih berambisi menjadi juara dunia, guna menggenapkan koleksi sembilan gelar juara dunia yang sudah dimilikinya menjadi 10.

Rossi kini menempati posisi kelima klasemen sementara MotoGP 2019 dengan koleksi 72 poin. Dia tertinggal cukup jauh dari pimpinan klasemen, Marc Marquez (Repsol Honda), yang sudah mengoleksi 160 poin.

Dari delapan seri yang sudah digelar, ia gagal finis dalam tiga seri terakhir.

Adapun pencapaian terbaiknya adalah menjadi runner-up pada seri Argentina dan Amerika Serikat.

Baca juga: Lupakan GP Belanda, Valentino Rossi Optimistis Tatap GP Jerman

Dalam pandangan Giancomo Agostini, Rossi sudah tidak bisa lagi bersaing dengan para pebalap yang jauh lebih muda darinya.

Rossi kini menjadi pebalap tertua dalam MotoGP. Usianya itu jauh melampaui Marquez yang baru menginjak 26 tahun, atau rekan setimnya, Maverick Vinales yang baru 24 tahun.

"Valentino melakukan apa yang dia bisa, tetapi dia tidak bisa mengikutinya dan ini menciptakan masalah baginya," kata pria 77 tahun itu dalam wawancara dengan surat kabar Italia, Quotidiano Nazionale.

Menurut Agostini, Rossi memang sudah meraih berbagai pencapaian mengesankan. Tapi itu beberapa tahun lalu.

Khusus hal ini, Agostini bahkan menyamakan Rossi seperti halnya Diego Maradona dalam sepak bola, ataupun Muhammad Ali pada cabang olahraga tinju.

Rossi terakhir kali menjadi juara dunia pada musim 2009. Sejak itu, ia tak pernah lagi meraih gelar tertinggi.

Baca juga: Rossi Klaim Pebalap Terbaik di Yamaha meski Gagal dalam 3 Balapan Terakhir

Upayanya menggenapkan gelar juara makin sulit sejak MotoGP kedatangan Marquez pada 2013.

Sejak naik ke kelas MotoGP, Marquez hanya sekali gagal meraih juara, yakni pada tahun 2015.

"Kami semua ingin dia berada di sana lagi, untuk selalu menjadi nomor satu. Tapi saya pikir jelas bagi semua orang bahwa lawannya jauh lebih kuat," kata Agostini yang pernah memenangkan 15 gelar juara, delapan di antaranya pada kelas 500cc antara 1966 dan 1975.

Meski menilai masa jaya Rossi sudah lewat, Agostini menilai pebalap dengan julukan The Doctor itu masih punya hasrat yang tinggi pada dunia balap motor.

Tak cuma itu, Agostini menilai tenaga Rossi masih dibutuhkan Yamaha. Karena tim akan sangat bergantung pada arahannya.

"Secara teknis saya pikir dia tahu lebih dari pebalap lain. Jadi jika ada yang salah dengan Yamaha dan ada sesuatu yang berubah, penilaian dan keputusannya akan menjadi yang terbaik. Selalu," pungkas Agostini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik 'Gila' Uzbekistan

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik "Gila" Uzbekistan

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Liga Indonesia
Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Timnas Indonesia
Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Timnas Indonesia
3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Timnas Indonesia
Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Timnas Indonesia
Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Badminton
Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Liga Indonesia
Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Badminton
4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

Liga Indonesia
Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Timnas Indonesia
Hasil New England Vs Inter Miami 1-4: Dikejutkan Gol 37 Detik, Messi Mengamuk

Hasil New England Vs Inter Miami 1-4: Dikejutkan Gol 37 Detik, Messi Mengamuk

Liga Lain
Aji Santoso Sebut Prestasi Timnas U23 Indonesia Bukan karena Keberuntungan

Aji Santoso Sebut Prestasi Timnas U23 Indonesia Bukan karena Keberuntungan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com