Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBSI Harap Gloria dan Melati Dekati Kemampuan Liliyana Natsir

Kompas.com - 26/06/2019, 14:00 WIB
Farahdilla Puspa,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

Sumber BolaSport

KOMPAS.com - Usai Liliyana Natsir gantung raket, Indonesia kini memiliki dua ganda campuran yang masuk 10 besar dunia. Mereka ialah Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja menduduki peringkat keenam dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti berada di peringkat tujuh dunia.

Meski berada di peringkat 10 besar dunia, performa kedua pasangan ganda campuran tersebut dinilai belum maksimal. Mereka belum bisa mencapai hasil yang ditargetkan.

Sejauh ini, Hafiz/Faizal belum meraih gelar, sementara itu pencapaian terbaik Praveen/Melati yakni menjadi runner-up India Open, New Zealand Open dan Australian Open.

Baca Juga: Liliyana Natsir Pertanyakan Pemerintah soal Tunjangan Olimpiade

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI, Susy Susanti, mengakui bahwa PBSI kehilangan pemain seperti Liliyana Natsir.

"Kami akui mundurnya Butet (sapaan Liliyana Natsir) itu membuat kami kehilang figur," ujar Susy Susanti dilansir Kompas.com dari Bolasport.com.

Susy mengatakan bahwa permainan Liliyana Natsir berada di atas semua pemain ganda campuran. Kini, PBSI akan berusaha membantu pemain putri seperti Gloria Emanuelle Widjaja dan Melati Daeva Oktavianti untuk mendekati kemampuan Liliyana Natsir.

"Secara permainan, memang dia lebih di atas dari semua pemain ganda campuran. Jadi, belum ada satu pun yang bisa mendekati Butet, khususnya di putri. Kami ingin dorong Gloria dan Melati untuk paling tidak mendekati Butet," ucap Susy.

Hal tersebut dilakukan untuk mengejar peluang lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.

Meski demikian, Susy Susanti tidak menutup kemungkinan pasangan lain bisa menyalip Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti selama kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.

Baca Juga: Pensiun dari Bulu Tangkis, Liliyana Natsir Buka Peluang Kuliah

"Misalnya, jika ada Rinov Rivaldy/Pitha Haingtyas Mentari atau Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow, kalian bersaing saja. Sekarang bagaimana memoles, mematangkan dan memberi tanggung jawab," ujar Susy Susanti.

Susy Susanti mengatakan bahwa setelah Liliyana Natsir pensiun, Gloria dan Melati perlu menyesuaikan diri dengan tanggung jawab ketika mereka diprioritaskan menuju Olimpiade Tokyo 2020.

"Perasaan kaget itu pasti ada, tetapi harus menerimanya dengan positif. Jangan dijadikan beban, justru anggap ini sebagai kesempatan," ujar peraih medali emas tunggal putri Olimpiade Barcelona 1992 ini.

Susy juga menyadari bahwa ketegangan yang dialami pebulu tangkis saat bertanding adalah kondisi yang umum dirasakan semua atlet saat memasuki lapangan pertandingan.

Namun, atlet harus bisa menutupi ketegangan tersebut dengan persiapan yang maksimal. Menurut Susy Susanti, jika persiapan bagus, maka rasa tegang hanya akan singgah sementara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com