Van Dijk tahu persis ancaman terbesar di kala itu datang dari siapa.
"Saya lihat Sissoko dan tahu ia penyerang berkaki kanan. Son normalnya menyelesaikan peluang-peluang sepert ini, jadi iya saya mengambil keputusan dari situ," tuturnya seusai pertandingan.
Baca Juga: Bekuk Tottenham, Liverpool Tak Terkalahkan di Kandang sejak 2017
Van Dijk baru menerkam bola di kaki Sissoko setelah pemain Tottenham itu menggeser bola ke kaki lemahnya.
Melihat Van Dijk merenggangkan badan dan kaki-kakinya untuk mengambil si kulit bundar, Sissoko panik sehingga terburu-buru melepas tembakan dengan kaki lemahnya.
Alhasil, tembakan Sissoko mengangkasa.
"Luar biasa sekali. Membuat keputusan sebagus itu dalam waktu sesingkat yang ada menunjukkan bahwa Van Dijk adalah pemain kelas dunia," ujar Matt Etherington, eks pemain sayap Tottenham dan Stoke yang menjadi pandit di siaran BBC tersebut.
"Biasanya seorang bek akan langsung menerkam bola di kaki Sissoko dan hal itu akan membuat Son berdiri bebas tetapi Van Dijk terus menunda pergerakannya sehingga menciptakan kebimbangan di diri Sissoko," ujar Clinton Morrisson, mantan striker Crystal Palace dalam acara sama.
"Anak muda di mana pun, belajarlah dari aksi Van Dijk tersebut."
Saking bagusnya Van Dijk memilih waktu untuk melakukan tekel sehingga Opta pun tidak mencatat kans Sissoko tersebut sebagai "big chance" alias kesempatan besar mencetak gol yang dihitung berdasarkan algoritma perusahaan statistik sepak bola tersebut.
Bahkan, mereka menghitung kans Sissoko mencetak gol dari posisi tersebut hanya 12-14 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.