BANDUNG, KOMPAS.com - Delapan tahun membela Persib Bandung menjadi waktu tak sebentar bagi Tony Sucipto. Banyak momen yang dia lewati selama membela tim berjuluk Maung Bandung itu.
Kini, pria kelahiran Surabaya itu pamit dari skuad Persib. Dia mengungkapkan, memenangi Indonesia Super League (ISL) 2014 menjadi momen paling membahagiakan sekaligus mengharukan. Ia bersama rekan-rekannya menuntaskan penantian juara Persib selama 19 tahun.
"Momen terbaik pastinya juara ISL, penantian 19 tahun, kami semua, bobotoh, menunggu dan akhirnya juara," ujar Tony saat berbincang dengan awak media di kediamannya di kawasan Arcamanik, Kota Bandung, Jumat (11/1/2019) sore.
Baca juga: Ini Penyebab Tony Sucipto Pilih Pamit dari Persib Bandung
Adapun momen terberat Persib, kata Tony, terjadi musim lalu. Persib yang sempat memimpin puncak klasemen hingga paruh pertama mesti tergusur.
Salah satu peristiwa paling menyakitkan adalah saat Persib harus menuntaskan liga dengan menggelar partai usiran akibat kericuhan suporter.
"Momen terberat pastinya kemarin (musim lalu), dengan adanya seperti itu pasti menyayangkan, jadi imbasnya ke Persib berjuangnya di lapangan sendiri walaupun saya tahu bobotoh selalu mendoakan," katanya.
Baca juga: Transfer Persib Bandung, Daftar Pemain yang Dilepas dan Direkrut
Dengan situasi terdesak, Tony merasa para pemain dipaksa harus bangkit di tengah turbulensi baik internal maupun eksternal.
"Meskipun tahun kemarin ada masalah, mungkin tahun ini yang Tony rasa berat, cuma kami masih merangkul di tim. Bukan karena hampir juara, kami di akhir-akhir berjuang sendiri tanpa bobotoh," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.