Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Yaspi Boby Tak Diturunkan pada Estafet 4x100 Meter Putra

Kompas.com - 31/08/2018, 06:34 WIB
Nugyasa Laksamana,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tim estafet 4x100 meter putra Indonesia yang baru saja meraih medali perak Asian Games 2018 terdiri dari Fadlin, Lalu Muhammad Zohri, Eko Rimbawan, dan Bayu Kertanegara.

Namun, sebenarnya tim tersebut bermaterikan lima pelari. Satu nama lainnya yakni Yaspi Boby yang sama sekali tak diturunkan hingga babak final.

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Tigor M Tanjung, membeberkan alasan di balik keputusan tersebut.

Menurut Tigor, Yaspi tak diturunkan karena tim pelatih sudah melakukan pengamatan mendalam untuk menentukan komposisi tim estafet.

Baca Juga: Asian Games 2018 - Sudah Lebihi Target, Pelatih Tim Panjat Tebing Indonesia Tagih Janji Pemerintah

"Pembentukan tim estafet ini menarik, karena harus melalui analisis tim pelatih, beberapa uji coba, berganti-ganti pelari,dan penempatan posisi larinya pun diubah," ujar Tigor saat konferensi pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (30/8/2018) malam.

"Tadinya, posisi lari tak seperti ini. Awalnya pelari terakhir kami itu Yaspi Boby. Namun, akhirnya kami putuskan pilihan kepada Bayu (Kertanegara). Bukan berarti Yaspi tak mampu, tetapi kami kan melihat secara keseluruhan," tutur dia.

Pada Asian Games 2018, Yaspi tak hanya terdaftar dalam nomor lari estafet 4x100 meter putra. Pria 30 tahun asal Sumatra Barat itu juga turun pada nomor lari 100 meter putra bersama Lalu Muhammad Zohri. Namun, langkah Yaspi hanya sampai semifinal 2.

Sebagai pelari senior, Yaspi beberapa kali telah mewakili Indonesia dalam sejumlah ajang SEA Games.

Yaspi tercatat pernah mempersembahkan medali perak 100 meter pada SEA Games 2015 (Singapura), serta 1 perak dan 2 perunggu 4x100 meter pada SEA Games 2013 (Naypyidaw), 2015, dan 2017 (Kuala Lumpur).

Pelatih tim estafet Indonesia, Eni Sumartoyo Martodihardjo, menyatakan bahwa mempersiapkan komposisi 4 pelari memang tak mudah. Dalam setiap sesi latihan yang digelar, selalu ada diskusi mendalam demi menyatukan visi para pelari.

"Setiap selesai latihan, kami mengadakan diskusi, terutama dari hari pertama ke hari kedua, dan seterusnya. Kami diskusi, apakah jaraknya sudah cocok atau belum," ujar Eni.

"Namun, pada akhirnya kami bisa terus memperbaiki catatan yang ada. Jadi, saya kira itulah rahasinya (bisa raih medali perak)," ucap Eni menambahkan.

Medali perak Asian Games nomor 4x100 meter putra yang diraih Indonesia mengakhiri penantian panjang selama 52 tahun. Pasalnya, Indonesia kali terakhir meraih medali perak Asian Games nomor tersebut pada tahun 1966 di Bangkok, Thailand.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Klasemen Liga Italia: Milan dan Inter Pesta Gol, Bologna Salip Juventus

Klasemen Liga Italia: Milan dan Inter Pesta Gol, Bologna Salip Juventus

Liga Italia
Hasil AC Milan Vs Cagliari 5-1: Pulisic Cetak Dwigol, Rossoneri Perkasa

Hasil AC Milan Vs Cagliari 5-1: Pulisic Cetak Dwigol, Rossoneri Perkasa

Liga Italia
Hasil Granada Vs Real Madrid 0-4, Messi dari Turki dan Brahim Diaz Jadi Bintang

Hasil Granada Vs Real Madrid 0-4, Messi dari Turki dan Brahim Diaz Jadi Bintang

Liga Spanyol
Hasil Forest Vs Chelsea 2-3, The Blues di Jalur Antarklub Eropa

Hasil Forest Vs Chelsea 2-3, The Blues di Jalur Antarklub Eropa

Liga Inggris
Reaksi Pertama Vincent Kompany Setelah Burnley Degradasi

Reaksi Pertama Vincent Kompany Setelah Burnley Degradasi

Liga Inggris
Hasil Liga Inggris: Tottenham Menang, Newcastle Imbang, Burnley Degradasi

Hasil Liga Inggris: Tottenham Menang, Newcastle Imbang, Burnley Degradasi

Liga Inggris
Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

Sports
Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

Liga Indonesia
Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

Timnas Indonesia
Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

Liga Inggris
Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Liga Indonesia
Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Liga Italia
Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Timnas Indonesia
AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com