Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Pertama Kali Kevin Sanjaya Menangis Usai Pertandingan

Kompas.com - 30/08/2018, 08:20 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

JAKARTA, Kompas.comKevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon akhirnya melepas beban berat di pundak mereka dengan meraih medali emas Asian Games 2018. Hal ini sempat membuat air mata Kevin/Marcus meluncur deras saat berhasil melewati laga sengit melawan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Badmintonindonesia.org berbincang sejenak dengan Kevin seputar kemenangannya dan masa-masa sulit yang ternyata pernah dilaluinya setelah kini ia berada di puncak tertinggi peringkat dunia.

Simak petikan wawancaranya berikut ini.

Sepertinya lega sekali setelah meraih emas Asian Games 2018? Apa ada beban tersendiri?
Pastinya seneng banget bisa dapat emas, akhirnya bisa juara major event karena banyak yang bilang kami juaranya cuma turnamen superseries saja, tapi belum terbukti di major event.

Apa yang pertama kali dikatakan Kevin ke Fajar/Rian sesaat setelah menang di lapangan?
Saya bilang, terima kasih untuk hari ini, kami benar-benar hoki, kalian main sangat baik.

Menurut Kevin, mereka kemajuannya di bagian apa?
Fajar/Rian benar-benar bermain pada peak performance mereka, malah melebihi. Fajar/Rian jarang membuat kesalahan sendiri dan benar benar saling mengisi.

Bisa dibilang Fajar/Rian sekarang jadi saingan terberat Kevin/Marcus?
Menurut saya, ganda putra rangking 1-20 itu semua memang saingan berat. Jadi salah satunya ya Fajar/Rian juga, mereka kan sudah di top 10. Tidak ada lawan yang bisa dibilang mudah dihadapi. Di Malaysia Open kami kalah dari pasangan Tiongkok yang rangkingnya sekitar 20-an. Di Kejuaraan Dunia 2018 juga kami hampir kalah dari pasangan Tiongkok lainnya yang ada di ranking 20-an. Sekarang persaingan sudah merata banget.

Ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon - Kevin Sanjaya Sukamuljoberhasil meraih emas setelah menundukkan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian - Muhammad Rian Ardianto pada pertandingan final ganda putra Asian Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (28/8/2018).KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon - Kevin Sanjaya Sukamuljoberhasil meraih emas setelah menundukkan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian - Muhammad Rian Ardianto pada pertandingan final ganda putra Asian Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (28/8/2018).

Biasanya di pelatnas dan di hotel kalau pertandingan sekamar sama Rian. Kemarin bagaimana?
Ha-ha-ha kali ini tidak sekamar. Selama Asian Games saya sekamar sama Koh Sinyo (Marcus). Tadinya mau sekamar sama Rian, tapi Rian sudah terlajur masuk hotel duluan sama Fajar.

Waktu menang itu sempat nangis?
Iya menangis karena dapat mukjizat dari Tuhan, ternyata Tuhan sebaik itu memberi hal yang nyaris mustahil. Harus menunggu empat tahun lagi kalau mau dapat emas Asian Games, itu juga belum pasti, jadi hari itu benar-benar merasa bahwa mukjizat itu nyata. Saya sampai sudah tidak bisa ngomong apa-apa, cuma menangis. Ini pertama kalinya saya sampai menangis kayak gitu. Sebelumnya saya tidak pernah menangis waktu juara.

Apakah orangtua Kevin nonton langsung di Istora?
Hanya papa saya. Waktu saya ke warming up court selesai pertandingan, papa cuma peluk saya, bilang selamat dan terima kasih. Mama saya tidak bisa datang, jadi kasih ucapannya via WhatsApp.

Selain orangtua, ada teman-teman Kevin seperti Maria Selena juga menonton?
Oh, maksudnya Selena dan Anin (Anindya Putri)? Mereka itu teman-teman saya, sudah lama kok. Kan ada Aero (Aswar) dan Aqsa (Aswar) juga ikut nonton di situ sama mereka.

Kalau pacar?
Ha-ha-ha, tolong di-skip saja pertanyaannya. Itu sensitif.

Oke, nanti dapat bonus Rp 1 miliar dari pemerintah, selain ditabung mau diapakan bonusnya? Ganti mobil?
Ha-ha-ha, nanti dulu kalau ganti mobil, mau nabung dulu. Rumah sudah punya, masih dipikir-pikir bonusnya selain ditabung mau buat apa.

Siapa sosok yang Kevin kagumi? Kenapa?
Saya ngefans sama Lin Dan. Dia punya semua gelar dan bisa bertahan sangat lama di atas.

Pemain ganda putra  Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon - Kevin Sanjaya Sukamuljo berselebrasi setelah menang melawan pemain ganda putra China, Li Junhui - Liu Yuchen pada pertandingan final beregu putra Asian Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (22/8/2018). Indonesia harus puas meraih perak di nomor beregu putra. KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMOKOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Pemain ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon - Kevin Sanjaya Sukamuljo berselebrasi setelah menang melawan pemain ganda putra China, Li Junhui - Liu Yuchen pada pertandingan final beregu putra Asian Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (22/8/2018). Indonesia harus puas meraih perak di nomor beregu putra. KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO

Indonesia memenangkan medali emas Asian Games lagi, sudah tiga Asian Games dikuasai ganda putra Indonesia. Apa istimewanya pemain ganda putra Indonesia menurut Kevin?
Kami di ganda putra punya persaingan yang sangat ketat di saat latihan, jadi yang pemain di bawah-bawahnya cepat terangkat juga. Menurut saya pemain ganda putra Indonesia itu punya pola permainan yang spesial dan kami bisa mengubah-ubah pola itu saat bermain.

Kevin/Marcus selalu dipuji punya mental baja. Apa yang ada di pikiran Kevin/Marcus di saat adu mental di laga kritis?
Kami selalu mencoba terus selama masih ada kesempatan. Jangan pernah menyerah sebelum lawan sudah menyelesaikan game, karena tidak ada yang tidak mungkin.

Kevin pernah mengalami masa-masa "down" juga?
Tiap atlet pasti pernah mengalami masa down. Saya juga pernah waktu di klub Djarum di Kudus. Dulu saya main di nomor tunggal putra dan dianggap kurang berpotensi. Lalu saya akhirnya memutuskan jadi pemain ganda. Padahal, waktu kecil saya maunya main dua-duanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Reaksi Media Korsel: 'Magis Shin Tae-yong' dan 'Tragedi di Doha'

Reaksi Media Korsel: "Magis Shin Tae-yong" dan "Tragedi di Doha"

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun 'Menari'...

Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun "Menari"...

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com