Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arif Anwar dan Polemik Transfer Pemain Persib

Kompas.com - 21/07/2018, 05:30 WIB
Dendi Ramdhani,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

Pria kelahiran Nusa Tenggara Timur (NTT) itu mengaku saat ini masih memiliki dua pemain yang secara resmi ia urus, yakni Sabil dan Ardi.

"Pemain baru dua, Sabil sama Ardi itu murni hasil kerja saya, mereka saya bawa dari nol. Saya bangga sama dia karena dia sempat diremehkan oleh top agen, bahkan ada yang bilang dia belum layak untuk Liga 1," kata pria berusia 32 tahun itu.

Dalam kasus transfer pemain Persib, Arif selalu menawarkan para pemain dari timur Indonesia. Arif mengakui bahwa ia lebih cocok berkomunikasi dengan para pemain wilayah timur.

"Kalau secara misi khusus enggak ada, tetapi saya lebih dekat dengan anak-anak di sana karena secara komunikasi lebih gampang. Untuk pendekatan, lebih dekat dengan dengan anak timur," ucapnya.

Meski reputasinya mulai menanjak, tak sedikit orang yang memandang negatif sepak terjang Arif. Penilaian itu merujuk pada sejumlah polemik transfer pemain ke Persib yang melibatkan Arif, termasuk perkara dengan bek Sriwjaya FC, Marckho Sandy, yang belakangan mencuat.

Baca juga: Penjelasan Arif Anwar soal Kedekatan Marckho Sandy dan Persib

"Saya melihat berita enggak mau ambil pusing, yang penting saya enggak merugikan orang lain, enggak merugikan tim. Itu masalah komunikasi dengan pemain saja, itu kan wajar. Saya enggak klaim dia pemain saya, dia hanya tolong bantu ke saya, termasuk yang terakhir Okto. Kalau Marckho memang belum ada komitmen, saya ingin bantu dia dan dia ternyata masih ada kontrak di Sriwijaya, selebihnya mispersepsi saja," ujar Arif.

Profesi menjadi agen pemain, kata Arif, bukan perkara mudah. Seorang agen mesti pintar cara melobi pemain dan meyakinkan manajemen klub yang pemain tuju.

"Sulitnya, kami harus benar-benar bisa meyakinkan pemain dan manajemen. Modal kami bicara (lobi), jangan menjanjikan, tetapi enggak ada. Lobi harus bagus dan bicara harus jujur," ucapnya.

Keuntungan seorang agen pun, lanjut Arif, ditentukan dari harga pemain. Ia mengaku tak mematok jatah dari pemain yang sukses ia orbitkan.

"Ya bergantung harga pemain, kalau kontraknya masih standar, ya sewajarnya saja dari pemain, tidak menuntut harus berapa. Karena saya tahu diri, apa pun yang didapat dari pemain, ya terima, enggak harus menuntut harus sekian persen. Yang penting mereka sukses, saya sudah bangga," katanya.

Disinggung soal pemain termahal yang pernah ia orbitkan, Arif enggan membocorkan. Ardi Idrus yang direkrut Persib pun, kata Arif, masih dibanderol dengan harga standar pemain yang baru promosi ke Liga 1.

"Kalau harga tertinggi, belumlah karena masih awal. Belum ada yang miliaran, insya Allah ke depannya. Ada beberapa yang harganya tinggi, tetapi di agen sebelumnya, tetapi saya dulu masih di belakang. Ardi harganya masih standar pemain yang baru masuk Liga 1-lah," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com