Meski Sudah Tersingkir, Brasil dan Neymar Kembali Diejek Cantona

KOMPAS.com - Legenda Manchester United, Eric Cantona, kembali menyampaikan kritiknya terhadap bintang timnas Brasil, Neymar Jr.

Pada Piala Dunia 2018, Neymar memang kerap disorot bukan karena prestasi melainkan karena reaksinya yang dianggap sangat berlebihan ketika menerima pelanggaran dari lawan.

Neymar yang hanya bisa mencetak dua gol dari lima pertandingan gagal membawa Brasil melangkah jauh. Brasil tersingkir di babak perempat final setelah kalah 1-2 dari Belgia.

Menurut stasiun televisi Swiss, RTS, Neymar menghabiskan 14 menit hanya untuk berguling-guling di atas lapangan.

Baca Juga: 4 Pemain Real Madrid yang Beruntung karena Kepindahan Cristiano Ronaldo

Hal ini menimbulkan kritik dari berbagai kalangan termasuk Eric Cantona.

Eric Cantona mengunggah video ke akun instagram pribadinya sebagai bentuk sinidiran atas aksi yang kerap dilakukan Neymar.

Dibumbui caption "Rolling Home" (berguling sampai ke rumah), Cantona mengkritik Neymar lewat sebuah video pendek.

Dengan tambahan grafis dua buah pesawat, Cantona memainkan kata untuk mengolok Neymar dan juga timnas Brasil.

 

Rolling home...

A post shared by Eric Cantona (@ericcantona) on Jul 11, 2018 at 6:17am PDT

"Ini adalah pesawat timnas Brasil yang mengangkut pemain untuk pulang (menunjuk pesawat di depan). Diikuti dengan pesawat jet pribadi Neymar (menunjuk pesawat di belakang sambil membuat gestur memutar dengan jari)," ucap Cantona dalam video tersebut.

Sebelumnya, Cantona sudah pernah mengunggah video dengan tema sama pada awal Piala Dunia 2018. Cantona menyindir tingkah dan warna rambut neymar dengan analogi sebuah tas berwarna kuning yang mudah diputar.

Baca Juga: Terakhir Kali Inggris Tampil di Perebutan Tempat Ketiga, 14 Pemain di Skuat Saat Ini Belum Lahi

Bahkan, Cantona juga menyebut Neymar dengan sebutan aktor yang bagus.

Pada Piala Dunia 2018, Neymar memang kerap menjadi sasaran pelanggaran para pemain lawan. Neymar total sudah 26 kali dilanggar dan angka tersebut menjadi rekor terbanyak pada Piala Dunia. (Taufan Bara Mukti)