Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Final Liga Champions, Real Madrid Dihantui Kenangan Buruk

Kompas.com - 03/05/2018, 10:58 WIB
Aloysius Gonsaga AE

Penulis

Sumber BolaSport

KOMPAS.comLiverpool FC menyegel tempat di final Liga Champions musim ini. Mereka akan bersua Real Madrid selaku juara bertahan pada partai puncak di NSC Olimpiyskiy Stadium, Kiev, Ukraina, 26 Mei 2018.

Liverpool meraih tiket tersebut usai menyingkirkan AS Roma pada babak semifinal. Meski kalah 2-4 pada laga kedua di Stadion Olimpico, Rabu (2/5/2018) atau Kamis dini hari WIB, The Reds tetap lolos ke final karena unggul 7-6 secara agregat. Kemenangan 5-2 pada laga pertama di Anfield menjadi modal penting.

Sebelumnya, Real Madrid lebih dulu mengeliminasi Bayern Muenchen pada babak semifinal dengan agregat tipis pula, 4-3.

(Baca Juga: Terlahir Indonesia, Keponakan Legenda Inter Milan Ini Bersinar di Bali United)

Dengan demikian, skenario final yang terwujud di Kiev adalah Real Madrid versus Liverpool. Partai ini sarat akan kenangan bersejarah karena kedua tim pernah bertemu pada final Liga Champions 1980-1981.

Kala itu, Liverpool mengangkat trofi setelah menekuk Madrid 1-0 melalui gol dramatis Alan Kennedy pada menit ke-81. Kennedy mencetak gol delapan menit menjelang pertandingan berakhir.

Berawal dari lemparan ke dalam di dekat kotak penalti Los Blancos yang gagal diamankan Rafael Cortez, Kennedy yang merupakan pemain belakang tiba-tiba muncul dan berhasil mencuri bola. Melakukan kontrol sesaat, dia melepaskan tendangan ke sudut kiri gawang Agustin.

Pertemuan di Paris 37 tahun silam menjadi duel paling bergengsi kedua tim hingga terulang kembali pada final Liga Champions musim ini. Bahkan, komposisi tim semifinal saat itu pun sama.

Juergen Klopp dan sejumlah pemain merayakan keberhasilan Liverpool menyisihkan AS Roma pada semifinal Liga Champions di Stadion Olimpico, Rabu (2/5/2018).AFP/PAUL ELLIS Juergen Klopp dan sejumlah pemain merayakan keberhasilan Liverpool menyisihkan AS Roma pada semifinal Liga Champions di Stadion Olimpico, Rabu (2/5/2018).

Empat tim berasal dari 4 negara ini: Inggris, Jerman, Italia, dan Spanyol. Tahun 1981, saat itu semifinalis nyaris sama dengan edisi tahun ini.

Hanya wakil dari Italia, yang saat itu diwakili oleh Inter Milan. Yang membedakan antara edisi 1981 dan 2018 adalah pertemuan empat tim pada semifinal.

Pada edisi 1981, Liverpool sukses melaju ke final setelah menundukkan wakil Jerman, Bayern Muenchen, dengan skor agregat 1-1. Liverpool lolos ke partai final karena aturan gol away.

Pertemuan Liverpool dan Real Madrid pada final Piala Champions 1981 adalah pertemuan terakhir mereka dalam babak final Liga Champions sekaligus menjadi kali terakhir Real Madrid kalah dalam partai puncak kompetisi paling bergengsi antarklub Eropa itu.

Bentrokan di antara dua final tersebut disisipi empat pertemuan yang tersebar pada musim 2008-2009 dan 2014-2015. Kemenangan Liverpool atas Real Madrid membuat klub Inggris menjadi juara untuk kelima kalinya berturut-turut.

Pada tahun berikutnya, giliran Aston Villa yang menjadi juara. Dominasi Inggris terhenti pada tahun 1983, setelah Hamburg SV (Jerman) menjadi juara. (Nina Andrianti Loasana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com