BANDUNG, KOMOPAS.com - Pemuncak klasemen Liga 1, Bhayangkara FC gagal meneruskan tren kemenangan untuk ketujuh kalinya setelah ditahan imbang tuan rumah Persib Bandung 1-1, Minggu (24/9/2017) sore.
Bhayangkara FC seharusnya bisa menang. Unggul 1-0 di babak pertama melalui Paulo Sergio, namun The Guardian malah mengubah taktik di babak kedua sehingga Michael Essien bisa membuat skor sama kuat pada pertengahan babak kedua.
Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy, mengakui anak asuhnya salah menerapkan pola permainan. Dia menilai, seharusnya anak asuhnya bisa lebih berani memegang kendali permainan setelah unggul.
Namun, Evan Dimas cs cenderung terbawa arus permainan Persib yang tengah tertekan untuk mengatasi ketertinggalan.
"Saya pikir Persib main nothing to lose dan mereka ada tekanan besar juga ketika main di kandang yang dituntut harus menang setelah dua laga terakhir imbang," ujar Simon seusai pertandingan.
"Jadi, mungkin. jika hasilnya mereka kalah, tidak bisa dimaklumi lagi oleh suporternya. Karena itu, mereka bekerja keras sekali dan main bagus pada 25 menit terkhir. Sebaliknya, anak-anak malah mengubah apa yang biasanya dilakukan," ujarnya.
Proses serangan balik yang dibangun Bhayangkara FC sebenarnya cukup efektif. Namun, Simon menyayangkan banyak kesempatan disia-siakan anak asuhnya.
Penyerang Bhayangkara FC, Wahyu Subo Seto, juga mengakui bahwa pada pengujung pertandingan, rekan-rekannya tak mampu menerjemahkan instruksi pelatih dengan tepat.
"Pada babak pertama main bagus tetapi pada 25 menit terakhir kami tidak menerapkan apa yang pelatih inginkan. Biasa bermain bola pendek, tetapi 25 menit terakhir long ball ke depan," kata Wahyu.
Ia pun menyesalkan laga itu berakhir imbang. Sebab, ia dan rekan setimnya sudah optimistis dapat memperpanjang rekor kemenangan beruntun.
"Hasil seri ini sudah bagus karena kami away ke Bandung dengan suporter yang sangat luar biasa," tuturnya.
"Hanya, hasil imbang ini juga bukan yang kami inginkan. Kami ingin menang. Semoga pada laga home lawan Bali bisa menenangi pertandingan," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.