KOMPAS.com - FIFA angkat suara tentang boikot yang dilakukan sejumlah negara terhadap tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar.
Asosiasi sepak bola dunia tersebut memastikan bahwa mereka akan tetap menjalin kontak dengan negara Timur Tengah tersebut terkait penyelenggaraan Piala Dunia.
Sejumlah negara memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Negara-negara tersebut adalah Bahrain, Mesir, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Yaman, serta Maladewa.
Alasannya, Qatar diduga mendukung organisasi radikal ISIS.
Pihak Qatar sendiri sudah membantah dan menilai tuduhan tersebut tidak berdasar.
Baca juga: Krisis Diplomatik Qatar Ancam Pangan, Penerbangan, hingga Sepak Bola
Meski menolak berkomentar tentang unsur politis dalam isu pemutusan hubungan diplomatik, FIFA memastikan bahwa mereka tetap berkomunikasi soal penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di negara tersebut.
Baca juga: Ketika Timnas Inggris Berseragam dan Berlatih ala Marinir...
"FIFA sudah berbincang dengan panitia penyelenggara lokal serta komite eksekutif tentang Piala Dunia 2022 dengan pihak tuan rumah. Namun, tidak ada yang bisa dikomentari lagi tentang persoalan ini," demikian bunyi pernyataan singkat FIFA terkait isu tersebut.
Selain masalah politis, persiapan Piala Dunia 2022 di negara tersebut juga mendapat sorotan tentang isu lain.
Panitia penyelenggara lokal ditengarai memperlakukan pekerja migran yang membangun stadion dan fasilitas lain dengan buruk.
Pada April 2016, John Ruggie, dosen dari Universitas Harvard, membuat laporan independen tentang dugaan pelanggaran HAM terhadap pekerja migran.
Hasilnya, terdapat 25 rekomendasi dalam laporan Ruggie yang semuanya menuntut FIFA bersikap tegas terhadap isu perlindungan pekerja untuk Piala Dunia 2022. (Lariza Oky Adisty)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.