Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ferril Dennys Sitorus
Jurnalis Kompas.com

Wartawan olahraga, pencinta sepak bola.

Impian Jokowi di Sepak Bola yang Tercoreng Kekerasan

Kompas.com - 05/05/2017, 07:41 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorJalu Wisnu Wirajati


Dijelaskan Akmal, ada beberapa faktor lain yang menjadi biang kekerasan di lapangan, salah satunya kinerja buruk wasit.

Soal kinerja wasit, beberapa tim memang mulai menyuarakan kekesalannya terhadap pengadil di lapangan.

Contohnya adalah pelatih Pusamania Borneo FC, Dragan Djukanovic. Dia mengkritik kepemimpinan hakim garis saat timnya bermain imbang 2-2 dengan PS TNI pada pertandingan Liga 1 di Stadion Pakansari Cibinong, Senin (17/4/2017).

"Saya tidak takut. Ingat saya berbicara banyak soal wasit dan saya pernah disanksi. Sekarang akan saya katakan lagi. Mereka menganulir gol tim saya dan memberikan satu gol untuk PS TNI," kata Dragan seusai laga.

Dragan juga kembali menyoroti kinerja wasit yang menganulir gol Lerby Eliandri saat melawan Persipura Jayapura.

 

Shane Smeltz sebagai marquee player tim berjulukan Pesut Etam tersebut tidak ketinggalan mengkritik wasit.

"Saya sangat kecewa dengan hasil pertandingan ini. Kami enggak hanya bermain 11 lawan 11 tapi rasanya kita juga bermain melawan wasit,” kata pemain berusia 35 tahun itu.

PSSI bukan tutup telinga terhadap permasalahan ini. Mereka sedang berupaya berencana mendatangkan seorang tenaga ahli perwasitan untuk meningkatkan kinerja pengadil lapangan di Indonesia.  

"Expert referee merupakan salah satu rekomendasi dari komite wasit dan operator liga," kata Sekjen PSSI, Joko Driyono, kepada Kompas.com, Rabu (26/4/2017).

Nantinya, wasit ahli tersebut sekitar 75 persen bertugas untuk melakukan peningkatan kinerja dan integritas perwasitan.

"Sisanya 20 persen bertugas melakukan perkembangan secara umum mulai dari peningkatan wasit muda dan lain-lain," ujar Jokdri.

Memaknai kembali trofi Piala Presiden

Semoga PSSI  bergerak cepat untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Namun, PSSI juga tidak bisa sendiri.

Perlu pula dukungan, komitmen, dan kesadaran dari semua pihak untuk mewujudkan sepak bola yang profesional dan bermartabat.

Dengan demikian, keinginan Presiden Joko Widodo untuk melihat kompetisi yang berkualitas dan mengusung fair play bisa terwujud.    

Terlebih, Jokowi ingin sepak bola kembali jadi pemersatu bangsa. Keinginan tersebut terlihat saat dia menyelenggarakan Piala Presiden 2015.

Turnamen itu diselenggarakan di tengah konflik para pemangku kepentingan. Di mata Ida Bagus Lasem, pemahat trofi Piala Presiden, turnamen Piala Presiden 2015 bertujuan menyatukan insan sepak bola yang terpecah belah.

Hal itu tercermin di bagian atas penopang baja, yaitu bola yang diikat tali menyerupai bintang. Bagi Lasem, bentuk bola yang bulat merepresentasikan tujuan Presiden Jokowi menggelar turnamen Piala Presiden.

"Membulatkan tekad untuk memersatukan generasi muda. Semoga dengan ini, semua bisa bersatu lewat olahraga," kata Lasem.

Karena itu, bersatulah!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Faisal Halim Jalani Operasi Ketiga, Kondisi Membaik, Bisa Jalan Sendiri

Faisal Halim Jalani Operasi Ketiga, Kondisi Membaik, Bisa Jalan Sendiri

Internasional
Aji Santoso: Respek, Timnas U23 Indonesia Berjuang dengan Segala Upaya

Aji Santoso: Respek, Timnas U23 Indonesia Berjuang dengan Segala Upaya

Timnas Indonesia
Prediksi Skor Man United Vs Arsenal, The Gunners Pesta di Old Trafford

Prediksi Skor Man United Vs Arsenal, The Gunners Pesta di Old Trafford

Liga Inggris
STY Ungkap Target Indonesia Usai Debut Historis di Piala Asia U23 2024

STY Ungkap Target Indonesia Usai Debut Historis di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Cesc Fabregas hingga Dennis Wise Rayakan Como 1907 Promosi ke Serie A

Cesc Fabregas hingga Dennis Wise Rayakan Como 1907 Promosi ke Serie A

Liga Italia
Saat Shin Tae-yong Masih Kesal dengan Wasit Indonesia Vs Guinea...

Saat Shin Tae-yong Masih Kesal dengan Wasit Indonesia Vs Guinea...

Timnas Indonesia
Prawira Bandung Juara Bertahan IBL yang Masih Tercecer

Prawira Bandung Juara Bertahan IBL yang Masih Tercecer

Sports
Shin Tae-yong Akui Belum Tanda Tangani Kontrak Baru dengan PSSI

Shin Tae-yong Akui Belum Tanda Tangani Kontrak Baru dengan PSSI

Liga Indonesia
One Pride MMA 78, Alan Lolo Bakal Mengenakan Baju Adat

One Pride MMA 78, Alan Lolo Bakal Mengenakan Baju Adat

Sports
Arsenal dan Man City Menderita, Liverpool Berpesta

Arsenal dan Man City Menderita, Liverpool Berpesta

Liga Inggris
Timnas U23 Indonesia Tiba di Tanah Air: Disambut Kalungan Bunga dan Suporter

Timnas U23 Indonesia Tiba di Tanah Air: Disambut Kalungan Bunga dan Suporter

Liga Indonesia
Hasil Practice MotoGP Perancis 2024, Marc Marquez Gagal Lolos Q2

Hasil Practice MotoGP Perancis 2024, Marc Marquez Gagal Lolos Q2

Motogp
Hasil Serie B: Como 1907 Promosi, Jay Idzes dan Venezia Berjuang di Playoff

Hasil Serie B: Como 1907 Promosi, Jay Idzes dan Venezia Berjuang di Playoff

Liga Italia
BWF Rilis Daftar Atlet Lolos Olimpiade Paris, Indonesia Punya 6 Wakil

BWF Rilis Daftar Atlet Lolos Olimpiade Paris, Indonesia Punya 6 Wakil

Badminton
Rafael Struick Terpilih Jadi 'Future Star' Piala Asia U23 2024

Rafael Struick Terpilih Jadi "Future Star" Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com