Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Minus Sepak Bola Indonesia di Mata Luis Milla

Kompas.com - 31/03/2017, 20:18 WIB
Anju Christian

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Pelatih tim nasional (timnas) Indonesia, Luis Milla, mengungkapkan apa yang dianggapnya kurang dari sepak bola nasional.

Hal itu diungkapkan Milla saat menjalani forum bertajuk "A Night with The Manager" di Hotel Yasmin, Karawaci, Tangerang, Jumat (31/3/2017).

Nilai minus pertama di mata Milla terletak di kompetisi usia muda. Dia melihat ragam level usia kompetisi masih jauh dari kata ideal.

"Penting untuk bermain sepak bola dari usia sangat muda," kata Milla.

Kemudian, jurnalis tabloid Bola, Riemantono Harsojo, meminta Milla untuk menajamkan pernyataannya.

Bagaimana klasifikasi usia yang ideal menurut Milla?

Milla pun memaparkan, seorang anak bisa mulai bermain sepak bola dari umur lima tahun. Hingga umur 12 tahun, anak itu sekadar bermain untuk bersenang-senang.

"Saya menjadi pemain sebelumnya, tetapi juga merupakan seorang ayah dan memiliki anak. Dari umur lima tahun, anak saya sudah bermain untuk Valencia," kata Milla.

Baca juga: Tiga Maestro yang Menginspirasi Luis Milla dalam Latihan Timnas

Baru dari usia sebelas hingga tiga belas, mereka belajar taktik. Lalu, level mereka meningkat dimulai umur 15 dengan belajar situasi permainan.

Menurut Milla, seorang pemain juga bisa dianggap sebagai pesepak bola ideal pada usia 19 tahun karena sudah memahami taktik dan duel fisik.

Kekurangan kedua adalah infrastruktur, seperti lapangan dan kehadiran pelatih bagus. Masalah infrastruktur juga sering didiskusikan Milla dengan para pemangku kepentingan.

"Kalau pemain mulai bermain dari umur sangat muda dan dilatih pelatih bagus, Indonesia tinggal menunggu waktu (untuk meraih prestasi)," ujar pria asal Spanyol itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com