Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Kasih Dybala, Kesabaran Guru Asal Brebes, dan Impian Jadi PNS

Kompas.com - 08/02/2017, 11:54 WIB


KOMPAS.com — Aksi "Dybalamask" yang dilakukan Husnul Khotimah, guru asal Brebes, mendapat respons positif dari Paulo Dybala, striker Juventus.

Dybala mengirim video terima kasih kepada guru honorer asal SD Kretek 04, Brebes, itu.

"Melalui manajernya, Dybala mengucapkan terima kasih dengan mengirimkan video ke e-mail saya," ucap Husnul kepada Kompas.com, Sabtu (4/2/2017) lalu.

Nama Husnul menjadi pembicaraan di dunia maya setelah unggahannya di media sosial dikomentari Dybala, Senin (23/1/2017). Ia melakukannya guna merayakan kemenangan 2-0 Juventus atas Lazio, sehari sebelumnya.

Husnul berpose dengan gaya selebrasi khas Dybala, yakni menutupi bagian bawah wajah dengan tangan. Hal menarik dari unggahan itu adalah Husnul melakukan "Dybalamask" di dalam kelas bersama anak-anak didiknya.

Oleh Husnul, video itu kemudian diunggah melalui Instagram pribadinya. Guru yang gemar futsal itu mengaku sempat tak bisa berkata apa-apa saking takjubnya.

"Halo Husnul, halo anak-anak semua. Terima kasih atas videonya," ucap Dybala di video tersebut.

Lantaran dikirim video tersebut, Husnul mengaku semakin ingin bisa bertemu Dybala langsung di Stadion Juventus. Dia hanya berharap mendapat undangan dari pemain idolanya itu.

Husnul sadar bahwa dengan pemasukan yang didapatnya sebagai guru honorer, butuh waktu lama bagi dia agar bisa mewujudkan impian untuk datang ke Turin langsung dan menyaksikan Juventus bertanding.

"Untuk pergi ke sana, kemarin saya lihat harga paketnya mencapai sekian juta," kata dia menyebutkan angka.

Andai menyisihkan seluruh pendapatannya dari guru honorer, Husnul butuh waktu sekitar 71 bulan untuk bisa memenuhi biaya tur ke Italia untuk menonton pertandingan Juventus.

 

Dok. Pribadi Guru asal Brebes, Husnul Khotimah, menjadi viral di media sosial seusai mengikuti gaya selebrasi striker Juventus, Paulo Dybala.

Hanya, tentu tak mungkin Husnul mengalokasikan 100 persen honornya untuk biaya ke Italia, sekalipun punya pendapat sampingan dari toko online. Terlebih lagi, dia akan memilih naik haji terlebih dahulu ketimbang ke Turin.

"Rezeki orang hanya Allah yang tahu. Namun, tak ada salahnya bermimpi untuk bisa diundang ke Turin," tuturnya lagi.

Husnul lalu mencontohkan Juventini, sebutan suporter Juventus, lain asal Indonesia, Ponco Pamungkas. Karena kesukaannya kepada Giorgio Chiellini, dia langsung diberangkatkan pemain idolanya itu ke Italia.

Dikonfirmasi secara terpisah, Ponco mengaku bahwa "berkah" itu tak lepas dari kreativitasnya yang berkaitan dengan sang idola. Chiellini pun "melirik" dan mengajak Ponco ke Turin.

"Kuncinya kita harus kreatif agar 'dilirik' oleh sana. Mereka pasti 'aware' dengan hal positif yang dibuat penggemar," ucap Ponco pekan lalu.

Menurut Ponco, apa yang dilakukan Husnul sudah betul. Bukan tak mungkin, jika memang ada program kampanye yang berkaitan, bukan hanya Husnul, melainkan murid-muridnya diajak ikut serta.

Husnul pun tak memungkiri bahwa keberadaan anak didiknya yang bikin Dybala "aware" dengan unggahannya. Hal tersebut juga diapresiasi manajemen striker asal Argentina itu.

"Manajer Dybala juga menanyakan jumlah murid di kelas. Mereka mau kirim hadiah," tutur Husnul soal isi surel yang dikirimkan manajer Dybala.

"Hanya, saya diminta bersabar karena mereka juga masih bingung," tuturnya lagi.

Kesabaran juga dimiliki Husnul terkait statusnya. Sebagai guru honorer, pendapatan dia tidak sampai Rp 1 juta per bulan. Karena itulah, dia berharap bisa segera berstatus pegawai negeri sipil (PNS).

"Saya sudah mengabdi 7,5 tahun, Mas... Sabar banget kan?" ujarnya berseloroh.

"Saya sempat mendapat tawaran kerja di Jakarta dengan gaji lebih besar. Namun, saya sangat berat meninggalkan murid-murid," tutur Husnul.

Dok. Pribadi Husnul Khotimah, guru asal Brebes yang viral di media sosial seusai menirukan Paulo Dybala, selalu menggunakan kostum Juventus saat melakukan travelling.

Husnul bukan tak pernah mengikuti tes CPNS. Pada 2014, dia mengambil tes CPNS di daerah lain karena kuota di Brebes minim. Hanya, dia tidak lulus.

"Sejak 2009, saya mulai mengabdi dan jatuh cinta dengan mengajar," ucap perempuan yang sempat bercita-cita menjadi polisi wanita (polwan) ini.

Kemudian, pemerintah melakukan moratorium. Rencananya, penerimaan CPNS akan kembali dibuka pada tahun ini, tetapi belum ada informasi lebih lanjut.

"Hanya, lantaran kejadian viral ini, kemarin UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) Pendidikan Paguyangan, pengawas juga, pada tahu dan mendukung," tuturnya.

"Mereka tak marah (saya swafoto di kelas), malahan bangga dan mengatakan saya hebat," ucap pemiik akun Instagram @donnautypaulodybala1897 ini.

Rasa bangga juga ditunjukkan Bupati Brebes, Idza Priyanti. Diceritakan oleh Nurlaeli, Kepala Sekolah SD Kretek 04, Bupati petahana itu sempat mengatakan adanya kebanggaan ketika mengetahui warganya menjadi viral di media sosial.

"Saya dengar dari teman saya bahwa Ibu Bupati berkata ada guru yang membanggakan dari Brebes. Saya juga mewakili sekolah merasa bangga," ucap Nurlaeli, Senin (30/1/2017).

"Saya juga meminta Husnul untuk tetap rendah hati, rajin ibadah, dan tetap sabar. Insya Allah, akan ada jalan," tutur sang kepala sekolah.

Husnul pun percaya jalan itu ada. Karena itu, dia tak mau mengubur mimpinya untuk bertemu Dybala di Turin serta menjadi PNS dan mengabdi ke negara sebagai pengajar.

 

 

 

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com