BANDUNG, KOMPAS.com - Tim PSM Makasar memilih untuk melakukan perjalanan pulang pergi dari Makasar ke Bandung saat menjalani laga Grup C Piala Presiden 2017. Hal ini berbeda dengan Persela Lamongan dan Persiba Balikpapan yang menginap di Hotel Topas selama babak fase grup.
Asisten pelatih PSM, Herman Kadiaman, tak memberikan alasan jelas soal keputusuan tersebut. Namun, sulitnya mencari lapangan untuk berlatih diduga menjadi penyebab PSM memilih tak bermalam di Bandung. Hal itu juga tak lepas dari jeda waktu pertandingan yang cukup lama.
"Kenapa kami mengambil keputusan datang dan pergi karena ini hanya ajang untuk membentuk tim. Saat kompetisi pun, tim juga harus pulang pergi," tutur Herman di Hotel Topas, Jalan Pasteur, Bandung, Minggu (5/2/2017).
Dalam lawatannya ke Bandung, PSM hanya membawa 17 pemain. Sejumlah pemain pilar seperti Zulkifli Syukur dan Ferdinan Sinaga dikabarkan tak diikutsertakan pada turnamen tahunan tersebut.
"Kami bawa 17 pemain. Sekarang ada (tambahan) Titus Bonai juga, yang ditinggal ada 12 pemain," katanya.
Herman menjelaskan, pada laga kedua nanti, PSM bakal memboyong tim yang berbeda. Jajaran pelatih, kata Herman, akan memberi penilaian terhadap kualitas individu sebagai bahan evaluasi.
"Kami membentuk dua tim. Tim pertama (saat lawan Persib) dan untuk tanggal 12 nanti (lawan Persela). Semua pemain kami didaftarkan untuk turnamen ini. Nah, di sini, kami bisa melihat siapa yang bagus," ujarnya.
Sementara itu, gelandang PSM, Samsul Bahri, mengaku persiapan timnya untuk Piala Presiden cukup mepet. Namun, sebagai pemain, ia dituntut harus siap bermain dalam kondisi apa pun.
"Kami sebagai pemain siap mengikuti Piala Presiden, walaupun (waktu) persiapan agak kurang. Intinya, kami siap untuk ikut turnamen ini," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.