Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Mana Kursi Kayu Tribune Utama Lama Anfield?

Kompas.com - 04/12/2016, 10:19 WIB

LIVERPOOL, KOMPAS.com - Musim ini ada yang berbeda di Stadion Anfield. Tribune utama markas Liverpool FC itu telah bersolek. Tidak ada lagi kursi kayu yang menjadi tempat duduk bagi penonton di tribune tersebut, berganti dengan kursi plastik dan kursi berbusa – khusus di boks eksekutif.           

Tribune utama yang baru memiliki kapasitas terpasang lebih banyak 8.500 kursi. Hal tersebut membuat kapasitas Anfield meningkat menjadi 54.074 tempat duduk.           

Kendati demikian, kursi-kursi kayu yang menjadi ciri khas dari main stand lama tidak hilang sepenuhnya. Kursi-kursi itu tidak lagi terpasang memang, tetapi berubah fungsi.         

Sebagian dari kursi-kursi itu diambil kayunya untuk dijadikan hiasan di pintu masuk utama, salah satunya adalah pilar berbentuk liver bird. Ada pula sebagian kursi yang sengaja dipasang sebagai hiasan untuk mengenang sejarah perjuangan The Reds.           

“Sebagian lagi, kami jual di toko resmi dan dana yang terkumpul digunakan untuk donasi,” ujar Chelsey Brockley, Groups Manager Tur Stadion Anfield, saat menemani peserta Tourism Media Visit dari Indonesia, Selasa (22/11/2016).      

Jalu W Wirajati/Kompas.com Sejumlah ornamen di tribune utama Anfield dibuat dari bagian dari tribune lama area tersebut sebelum renovasi. Foto diambil pada Selasa (22/11/2016).
    

Dibandingkan saat terakhir kali Kompas.com berkunjung pada Mei 2016 lalu, ada banyak hal berubah dari Anfield. Saat itu, executive lounge untuk menampung para undangan khusus diterima pihak Liverpool di tenda-tenda eksklusif yang dibangun temporer pada saat hari pertandingan.           

Hal tersebut tak perlu lagi dilakukan saat ini sebab Anfield sudah mempunyai executive lounge sendiri yang memuat 150 kursi. Di dinding lounge, terdapat gambar-gambar yang Liverpool banget.

 

Di satu sisi ada gambar para manajer legendaris – Bill Shankly, Bob Paisley, Joe Fagan, dan Kenny Dalglish, di sisi lain ada gambar kapal laut yang menjadi identitas kota pelabuhan tersebut.

“Namun, lounge ini menjadi satu-satunya tempat di Anfield yang tidak boleh difoto,” ucap Brockley lagi.

 

Pada saat matchday, di tempat tersebut hadir para petinggi klub, legenda, sponsor Liverpool, hingga selebritas dunia seperti pemeran James Bond, Daniel Craig.           

Di luar executive lounge, merupakan tempat menonton pertandingan di Anfield yang paling jelas. Di situlah para petinggi klub dan selebritas dunia itu hadir menonton pertandingan.        

“Penonton awam juga bisa untuk menikmati pertandingan dari boks eksekutif. Namun, mereka harus merogoh kocek 25.000 poundsterling (sekitar Rp 420 juta) untuk satu musim kompetisi,” tutur Brockley menjelaskan.           

Harga tersebut sudah tidak hanya untuk 19 pertandingan Premier League. Mereka juga berhak menonton pertandingan Piala Liga, Piala FA, maupun kompetisi antarklub Eropa.

Jalu W Wirajati/Kompas.com Stadion Anfield dilihat dari boks eksekutif saat mengikuti tur stadion, Selasa (22/11/2016).

Kamar ganti temporer            

Perubahan di tribune utama juga berpengaruh pada ruangan-ruangan pendukung yang berada di bawahnya. Salah satunya adalah ruang tunggu keluarga pemain. Ruangan tersebut menjadi lebih luas dan berhias kursi-kursi dengan angka khusus di belakangnya.           

“Angka-angka itu menunjuk pada jumlah penampilan mantan pemain Liverpool di tim nasional. Misal 114 di kursi Steven Gerrard. Jumlah itu menunjukkan penampilannya bersama timnas Inggris,” kata Brockley.           

 

Keleluasaan juga didapatkan pengunjung tur stadion dan museum saat mampir ke Boot Room Cafe. Kafe yang mengambil nama dari ruangan tempat menyimpan sepatu dan ruang diskusi para manajer legendaris itu kini lebih luas.           

Pembangunan tribune utama itu barulah salah satu rencana ekspansi stadion yang dicanangkan manajemen Liverpool. Beberapa bagian masih akan dibenahi, termasuk melakukan ekspansi tribune Anfield Road.           

Hanya, ekspansi tersebut juga membuat pengunjung tur museum tidak mendapatkan atmosfer maksimal dari Anfield. Mereka tidak bisa melihat kamar ganti pemain dan memegang logo klub saat akan memasuki lorong pemain.           

“Saat ini, kamar ganti yang digunakan masih bersifat temporer. Kamar ganti pemain masih direnovasi. Ruangannya akan lebih luas daripada yang sebelumnya, tetapi tetap akan menunjukkan ciri khas klub,” kata Ailsa Gardner, Senior PR Executive Liverpool yang ikut menemani.           

Toh, hal tersebut tak mengurangi kepuasaan para pengunjung tur stadion. Rasa puas salah satunya terpancar dari Caesar Gunawan, pembawa acara di sebuah televisi swasta dan penyiar radio di Jakarta.           

“Saya pernah ke Anfield pada dua tahun lalu. Namun, rasa bahagia juga terasa saat ini karena baru kali pertama merasakan tribune utama,” kata Caesar .

 

Jalu W Wirajati/Kompas.com Toko merchandise resmi Liverpool FC di Stadion Anfield. Foto diambil pada Selasa (22/11/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

Internasional
Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas Indonesia
Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Internasional
Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Timnas Indonesia
Guinea Masuk Grup 'Neraka' Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Guinea Masuk Grup "Neraka" Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap 'Sulit' Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap "Sulit" Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Internasional
Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Liga Indonesia
Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Internasional
Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Liga Indonesia
Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Liga Lain
Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Timnas Indonesia
Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com