Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

J-Stadium, Stadion Terintegrasi Pertama di Italia

Kompas.com - 29/10/2016, 16:12 WIB

KOMPAS.com - Ide dasar stadion modern adalah sebuah fasilitas olahraga yang dengan operator swasta aktif selama 365 hari per tahun, dengan sepak bola sebagai inti dari semua kegiatan yang menawarkan budaya, komersial, dan hiburan. Semua menghasilkan benefit dari kegiatan terkoordinasi dengan memanfaatkan merek klub sepak bola.

Penulis: Dian Savitri

Stadion Juventus, atau yang dikenal juga dengan nama J-Stadium atau Juventus Arena, dibangun dengan prinsip tersebut. J-Stadium menjadi satu dari tiga stadion di Italia yang dimiliki oleh klub, bukan pemerintah daerah.

Dua stadion lainnya adalah Mapei milik Sassuolo dan Friuli milik Udinese.

Akan tetapi, J-Stadium menjadi sebuah fenomena baru di Italia. Stadion itu adalah yang pertama didesain sebagai integrated stadium. Tidak hanya stadion sepak bola, namun juga berbagai ruang yang dipakai untuk hiburan, bisnis, belanja, dan kuliner.

Stadion ini memiliki 21 bar dan delapan restoran, yang semuanya beroperasi dua jam sebelum dan setelah pertandingan. Suporter bisa datang lebih awal untuk makan, kemudian menonton sepak bola, dan setelahnya masih bisa mampir untuk kudapan lagi.

Di restoran, bisa disaksikan highlight pertandingan yang baru saja kelar dan pertandingan lainnya.

J-Stadium juga menjadi tempat beraktivitas yang tidak ada hubungannya dengan sepak bola. Mereka memiliki yang namanya sky box, yang disewakan kepada perusahaan-perusahaan yang bisa dipakai selama satu musim.

Setiap boks tersebut menghadap ke lapangan sepak bola, dilengkapi dengan sofa berlapis kulit, televisi LCD, dan bar.

Setiap boks juga bisa dikustomisasi dengan nama perusahaan penyewa. Bisa dipakai sebagai tempat rapat tujuh hari dalam sepekan. Setiap hari.

Ada 64 sky box di J-Stadium dan saat ini, menurut situs Academia, semua sudah habis disewa.

Stadion ini juga memiliki delapan ruang konferensi, yang bisa disewa oleh siapa pun untuk mengadakan konvensi, kursuskursus, seminar, pameran, atau gala dinner.

Semua itu menjadi sumber pemasukan untuk Juventus, tidak hanya melalui tiket yang dijual pada setiap matchday. Selain itu, kapasitas stadion ini pun rata-rata, seperti klub-klub lainnya di Eropa, yaitu 41.254 tempat duduk.

Beda dengan Stadion Delle Alpi, stadion tempat J-Stadium dibangun, yang berkapasitas 69.000.

Pada pekan pertandingan, Delle Alpi paling hanya berisi sepertiganya, sehingga lebih banyak merugikan ketimbang menguntungkan.

J-Stadium mulai dibangun pada Juli 2009, dengan terlebih dulu merubuhkan Delle Alpi. Ini menjadi sebuah catatan tersendiri. Delle Alpi baru diresmikan pada 1990, yang dipakai untuk Piala Dunia pada tahun itu.

Namun, belum ada dua dekade, stadion itu sudah dirontokkan.

Desain dibuat oleh Studio Shesa dan Studio Gau, menelan biaya konstruksi 122 juta euro. J-Stadium diresmikan pada 8 September 2011, dengan menggelar pertandingan Juventus menjamu Notts County. Skornya 1-1.

Fasilitas pendukung stadion ini adalah 275 kursi pers (di antara 41.254 total) dan lahan parkir yang bisa menampung 4.000 kendaraan. Lalu, ada kompleks perbelanjaan seluas 34 ribu meter persegi dan buka setiap hari.

Terdapat Juventus Store buat mereka yang ingin membeli merchandise Juventus.

Plus, yang juga penting, Museum Juventus. Museum Juventus, bagian dari tur stadion selama 70 menit, adalah sebuah ruangan ekshibisi seluas 1.500 meter persegi di mana para suporter bisa menyaksikan sejarah Juventus dengan tiket masuk seharga 12 euro.

Selain memamerkan trofi , barang-barang memorabilia, kaus, dan laporan dari pemain serta pelatih, Museum Juventus juga punya ruang khusus untuk Fiat dan hubungannya dengan klub itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

De Rossi Minta AS Roma Contoh Atalanta

De Rossi Minta AS Roma Contoh Atalanta

Liga Italia
Masa Depan Ten Hag di MU Tak Pasti, Sir Jim Ratcliffe Kepincut De Zerbi

Masa Depan Ten Hag di MU Tak Pasti, Sir Jim Ratcliffe Kepincut De Zerbi

Liga Inggris
Skuad Milan Vs Roma di Australia: Dipimpin Bonera, Giroud Masih Ada

Skuad Milan Vs Roma di Australia: Dipimpin Bonera, Giroud Masih Ada

Liga Italia
Borobudur Marathon 2024 Usung Tema 'Run On, Mark It!', Target 10.000 Pelari

Borobudur Marathon 2024 Usung Tema "Run On, Mark It!", Target 10.000 Pelari

Olahraga
Singapore Open 2024: Ginting Percaya Diri Pertahankan Gelar, Jaga Mental

Singapore Open 2024: Ginting Percaya Diri Pertahankan Gelar, Jaga Mental

Badminton
Tai Tzu Ying Mundur, Gregoria Hadapi Wakil AS di Singapore Open 2024

Tai Tzu Ying Mundur, Gregoria Hadapi Wakil AS di Singapore Open 2024

Badminton
Pelatih Klub Elkan Baggott Tak Lagi Jadi Pilihan Chelsea

Pelatih Klub Elkan Baggott Tak Lagi Jadi Pilihan Chelsea

Internasional
Skuad Timnas Spanyol untuk Euro 2024: 2 Remaja Barca, Tanpa Asensio

Skuad Timnas Spanyol untuk Euro 2024: 2 Remaja Barca, Tanpa Asensio

Internasional
Kepala Madura United Tetap Tegak Usai Kalah 0-3, Percaya 'Comeback'

Kepala Madura United Tetap Tegak Usai Kalah 0-3, Percaya "Comeback"

Liga Indonesia
Milan Sepakat dengan Fonseca Usai Teka-teki '4-3-3' dari Ibra

Milan Sepakat dengan Fonseca Usai Teka-teki "4-3-3" dari Ibra

Liga Italia
Xavi bak Picu Gempa Bumi di Barcelona, Merasa Tidak Dihargai

Xavi bak Picu Gempa Bumi di Barcelona, Merasa Tidak Dihargai

Liga Spanyol
Improvisasi Bojan Saat Persib Tertekan Madura United lalu Pecah Kebuntuan

Improvisasi Bojan Saat Persib Tertekan Madura United lalu Pecah Kebuntuan

Liga Indonesia
Timnas Putri Indonesia Hadapi Singapura, Mochizuki Soroti Komunikasi

Timnas Putri Indonesia Hadapi Singapura, Mochizuki Soroti Komunikasi

Timnas Indonesia
Erik ten Hag: Saya Tak Ragu Terus Latih Man United, tetapi...

Erik ten Hag: Saya Tak Ragu Terus Latih Man United, tetapi...

Liga Inggris
Penyebab Persib Leluasa Bergerak Saat Kalahkan Madura United

Penyebab Persib Leluasa Bergerak Saat Kalahkan Madura United

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com