Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jalu W. Wirajati

Seseorang yang awalnya mengaku paham sepak bola, tetapi kemudian merasa kerdil ketika sudah menjadi wartawan bal-balan per April 2004. Seseorang yang suka olahraga, khususnya, sepak bola, tetapi menikmatinya dari tepi lapangan.

Terpenting, Bahagiakanlah Orang yang Mencintai dan Mendukung Kita

Kompas.com - 04/05/2016, 20:34 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHeru Margianto

“I really have no desire to make everyone happy...”  – Juergen Klinsmann

Salah satu kesalahan terbesar manusia adalah mencoba untuk menyenangkan semua pihak. Googling saja dengan keyword "we can't make everyone happy", maka akan muncul sejumlah quotation menarik terkait hal tersebut. 

Salah satunya adalah, "I don't know the key to success but the key to failure is trying to please everybody." 

Prinsip "ingin membuat semua orang bahagia" itu tampaknya sempat dimiliki oleh Claudio Ranieri. Ketika masih melatih Chelsea, Ranieri kerap melakukan perombakan formasi dan susunan pemain.

Tujuan dia cuma satu. Melatih di klub dengan skuad multinasional dengan banyak ego bersatu, Ranieri ingin semua pemain Chelsea senang karena mendapatkan kesempatan bermain yang adil - ingat adil bukan berarti sama dalam jumlah.

Julukan The Tinkerman muncul karena kebiasaan Ranieri itu. Sampai-sampai, istilah tersebut masuk salah satu kamus di Inggris untuk merujuk pada pelatih yang suka menggonta-ganti formasi dan susunan pemain.

"Saya senang ketika suporter senang. Ketika pemain senang, pemilik klub pun akan serasa berada di bulan," ujar Ranieri ketika masih melatih Chelsea.

Akan tetapi, keinginan Ranieri untuk membahagiakan semua pemain itu tak menyenangkan bagi Roman Abramovich, pemilik Chelsea. Finis sebagai peringkat kedua dianggap tak cukup bagi Chelsea dan Abramovich yang telah mengeluarkan dana besar untuk transfer.

Abramovich pun memecat Ranieri. Taipan asal Rusia itu mengatakan Ranieri takkan pernah menjadi juara liga. Julukan Mr. Runner-up dianggap sebagai tabu sepanjang kiprah Ranieri sebagai pelatih.

Tak ada lagi The Tinkerman

Tabu itu akhirnya tercabut pada Senin, 2 Mei 2016. Leicester City yang dilatih Ranieri berhasil membalikkan prediksi banyak pengamat dan pencinta sepak bola dengan menjuarai Premier League, kasta teratas Liga Inggris.

Ada kelegaan dari Ranieri dengan keberhasilan Leicester menjadi juara liga. "Ada perasaan luar biasa. Seperti orang lain di sini, saya juga ikut merasakan kebahagiaan," ucap dia.

Julukan The Tinkerman pun mulai dilupakan dan kini malah ditambahkan huruf "H" menjadi The Thinkerman. Ya, Ranieri kini lebih bermain analisis ketimbang berupaya membuat semua pemain di timnya bahagia.

Hal itu dilihat dari pemilihan taktik dan pemain Leicester musim ini. Berdasar Whoscored, Ranieri memasang formasi 4-4-2 dalam 32 dari 36 pertandingan Premier League musim ini.

Dari jumlah pertandingan sebanyak itu, hanya 16 pemain yang mendapatkan kesempatan bermain lebih dari 10 pertandingan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Semifinal Piala AFF Target VFF, Tak Peduli Satu Grup dengan Garuda

Semifinal Piala AFF Target VFF, Tak Peduli Satu Grup dengan Garuda

Internasional
Piala AFF 2024 Disebut Tantangan Utama Pelatih Vietnam Kim Sang-sik

Piala AFF 2024 Disebut Tantangan Utama Pelatih Vietnam Kim Sang-sik

Timnas Indonesia
Potensi Cristiano Ronaldo Pecahkan 3 Rekor di Euro 2024

Potensi Cristiano Ronaldo Pecahkan 3 Rekor di Euro 2024

Internasional
Ronaldo Bangga Dipanggil Timnas Portugal untuk Euro 2024

Ronaldo Bangga Dipanggil Timnas Portugal untuk Euro 2024

Internasional
Atletico Madrid ke Jakarta, Sesi Latihan dari Pelatih Akademi Rojiblancos

Atletico Madrid ke Jakarta, Sesi Latihan dari Pelatih Akademi Rojiblancos

Liga Spanyol
Syarat-syarat Calon Pengganti Mauricio Pochettino di Chelsea

Syarat-syarat Calon Pengganti Mauricio Pochettino di Chelsea

Liga Inggris
Persib Bandung Vs Madura United, Alasan Disebut Final Ideal Liga 1

Persib Bandung Vs Madura United, Alasan Disebut Final Ideal Liga 1

Liga Indonesia
Motivasi Pemain Asing Terlama Persib yang Begitu Dekat dengan Juara

Motivasi Pemain Asing Terlama Persib yang Begitu Dekat dengan Juara

Liga Indonesia
Jadwal Malaysia Masters 2024: 11 Wakil Indonesia Beraksi, Tersaji Duel Merah Putih

Jadwal Malaysia Masters 2024: 11 Wakil Indonesia Beraksi, Tersaji Duel Merah Putih

Badminton
Mauricio Pochettino Tinggalkan Chelsea Setelah Hanya Satu Musim

Mauricio Pochettino Tinggalkan Chelsea Setelah Hanya Satu Musim

Liga Inggris
Ronaldo Perkuat Portugal di Piala Eropa 2024, Kans Pecahkan Rekor

Ronaldo Perkuat Portugal di Piala Eropa 2024, Kans Pecahkan Rekor

Internasional
Sanksi FIFA Tuntas, PSS Sleman Persiapkan Liga 1 Musim Depan

Sanksi FIFA Tuntas, PSS Sleman Persiapkan Liga 1 Musim Depan

Liga Indonesia
Sorotan untuk Wasit Laga Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

Sorotan untuk Wasit Laga Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

Timnas Indonesia
Respons Shin Tae-yong soal Hasil Drawing Piala AFF 2024 Vs Vietnam

Respons Shin Tae-yong soal Hasil Drawing Piala AFF 2024 Vs Vietnam

Timnas Indonesia
Alasan Henderson dan Rashford Tak Masuk Skuad Inggris untuk Euro 2024

Alasan Henderson dan Rashford Tak Masuk Skuad Inggris untuk Euro 2024

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com