LIVERPOOL, KOMPAS.com - Para pemain Liverpool diminta manajer Juergen Klopp untuk tetap bisa mengontrol emosi pada laga derbi melawan Everton, Rabu (20/4/2016) malam.
The Reds, julukan Liverpool, akan menjamu tim sekotanya di Stadion Anfield. Klopp sudah mewanti-wanti anak-anak asuhannya untuk tidak bermain keras demi terhindar dari hukuman kartu.
Persaingan dua klub sekota ini telah menghasilkan lebih dari 20 kartu merah sejak awal Premier League pada 1992. Karena itulah, Klopp ingin timnya tetap bisa bermain dengan kepala dingin dan menghadapi tekanan secara profesional.
"Saya tak ingin melihat permainan keras itu. Mungkin satu atau dua suporter menginginkannya, tetapi itu tak akan membantu," ujar Klopp pada jumpa pers jelang pertandingan seperti dilansir Reuters.
"Saya paham keagresifan hanya mengarah ke satu hal, yaitu melukai diri sendiri, bukan orang lain," kata mantan pelatih Borussia Dortmund itu.
The Merseyside derby has produced 20 red cards, more than any other #BPL fixture pic.twitter.com/E4h88A3Gid
— ESPN FC (@ESPNFC) October 4, 2015
Klopp sudah tak asing dengan derbi sekota. Dia telah berulang kali membawa Dortmund bertarung melawan Schalke 04 dalam Derbi Lembah Ruhr di Bundesliga, tetapi tak pernah ingin melihat partai keras terjadi.
Fokus pertama Liverpool saat ini adalah mengatasi selisih poin dengan tim-tim di zona Eropa. Sekalipun telah melaju ke semifinal Liga Europa dan akan menatang Villarreal, Klopp meminta para pemainnya untuk saat ini tetap fokus kejar poin di Premier League.
"Tak ada seorang pun dalam ruang ganti yang berpikir tentang Liga Europa," kata Klopp.
Liverpool saat ini berada di peringkat ke-8, lebih unggul tiga posisi di atas Everton. Klopp mengaku tak ingin menyimpan pemain melawan Bournemouth untuk partai semifinal Liga Europa.
"Kami merasa percaya diri sebelum laga melawan Bournemouth dan hal sama juga terjadi melawan Everton. Tak ada yang akan diistirahatkan," ucap dia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.