Untuk bocah pencuri
Pele mendedikasikan gol tersebut untuk anak kecil di seluruh dunia, terutama yang mengalami ketidakberuntungan secara ekonomi. "Bantulah anak kecil dan orang-orang yang membutuhkan. Inilah keinginan saya pada momen spesial itu," kata Pele.
Harapan Pele itu tak lepas dari kejadian yang dia lihat beberapa hari sebelum penciptaan O Milesimo.
"Saat itu, saya pulang latihan lebih cepat. Di tempat parkir, saya melihat ada segerombol anak kecil tengah mencoba mencuri mobil yang berada di dekat mobil saya," tutur pencetak gol indah pada final Piala Dunia 1958 ini.
"Keberadaan saya membuat mereka tersadar. Namun, mereka malah membalas dengan mengatakan bahwa saya tak perlu khawatir mobil saya akan dicuri. Mereka hanya mengincar mobil berpelat kota Sao Paulo. Saya lantas mengusir mereka dan memintanya untuk tidak lagi mencuri," kata Pele.
Sao Paulo merupakan kota metropolis di Brasil yang menjadi pusat perekonomian. Adapun Santos berada di luar kota metropolitan tersebut, meski sama-sama berada di negara bagian Sao Paulo.
"Kejadian itu membuat saya benar-benar khawatir dengan pendidikan di Brasil. Karena itu, hal pertama yang saya ingat setelah mencetak gol adalah meminta orang lain untuk membantu anak-anak dan yang membutuhkan," ucapnya.
Keesokan harinya, O Milesimo Pele menjadi tajuk utama di sejumlah surat kabar. Berita penciptaan rekor gol ke-1.000 itu sama besarnya dengan keberhasilan Apollo 12 mendarat di Bulan.
Catatan gol Pele tak berhenti di angka 1.000. Hingga gantung sepatu pada 1977, dia total mencetak 1.284 (sebagian data menulis 1.282 dan 1.283) gol.
Berdasarkan RSSSF, Pele menjadi pencetak gol terbanyak keempat sepanjang sejarah sepak bola setelah Josef Bican (1.468), Gerd Mueller (1.461), dan pendahulunya, Arthur Friedenreich (1.324).
"Hal yang sulit dan luar biasa bukanlah mencetak 1.000 gol seperti Pele, melainkan mencetak satu gol seperti yang dibuat Pele." - Carlos Drummond de Andrade, sastrawan Brasil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.