KOMPAS.com — Rabu, 19 November 1969, bakal menjadi salah satu hari yang diingat Pele sepanjang hidupnya. Tepat pada tanggal tersebut, legenda sepak bola Brasil itu mencetak gol ke-1.000 sepanjang kariernya.
Pele mencetak gol ke-1.000-nya di stadion legendaris Brasil, Maracana. Gol itu diciptakan Pele lewat titik putih yang menentukan kemenangan 2-1 Santos atas tuan rumah Vasco da Gama.
"Saat itu, saya merasa tengah melawan seluruh dunia," kata Pele, yang mengisahkannya di situs resmi FIFA.
Ucapan pria bernama lengkap Edson Arantes do Nascimento itu tak berlebihan. Dia harus melalui jalan berliku untuk mencapai gol ke-1.000.
Lima hari sebelum melawan Vasco, Jumat (14/11/1969), Pele berkesempatan mencetak milestone lebih cepat. Ketika itu, Santos "hanya" melawan klub guram asal Botafogo Paraiba. Prestasi di antara keduanya bak bumi dan langit.
Laga tersebut berjalan mudah bagi Santos. Setelah unggul 2-0, mereka mendapatkan penalti.
"Saat itu, publik di stadion langsung dilanda euforia dan meneriakkan nama Pele," tutur kiper Santos saat itu, Jair Estevao, kepada Filho de Peixe.
Pele pun menjalankan tugasnya sebagai algojo penalti dengan baik. Itu adalah gol ke-999-nya sejak terjun menjadi pesepak bola pada 1955.
Keinginan publik untuk melihat gol ke-1.000 lahir dari Pele pun meningkat. Namun, harapan itu tak bisa diwujudkan.
Tiba-tiba, secara misterius, Jair mengalami cedera. Pada saat itu, Santos tak memiliki stok kiper di bangku cadangan.
"Pele kemudian menggantikan posisi saya," ucap Jair.
Lantaran bermain sebagai kiper, Pele gagal mencetak gol ke-1.000-nya pada laga tersebut.
Dua hari berselang, 16 November 1969, Santos bertandang ke Salvador untuk menghadapi Bahia. Pele berkesempatan mencetak sejarah pada pertandingan di Fonte Nova itu.
Pele punya dua kesempatan emas untuk mencetak gol. Namun, tak ada yang bisa dikonversinya karena bola terkena mistar dan ditepis kiper lawan.
"Pada suatu momen, saya mencoba menembak bola, tetapi disapu bek lawan," ucap Pele, menceritakan duel di Bahia.
"Anehnya, suporter tuan rumah bukannya bersorak. Mereka malah mencemooh bek timnya," tutur pria kelahiran 23 Oktober 1940 itu.
O Milesimo
Melawan Vasco, 19 November 1969, usaha Pele mencetak gol ke-1.000 juga tidak mudah. Dia harus menghadapi Edgardo Andrada, kiper tangguh Vasco yang menjadi idola publik Maracana.
Penampilan apik Andrada membuat Pele kesulitan. Hingga menit ke-75, kedudukan masih 1-1 dan Pele belum mencetak gol.
"Sebagian besar publik Maracana mungkin menginginkan saya mencetak gol ke-1.000. Namun, para pemain Vasco berupaya sekuat mungkin untuk menggagalkannya," tutur Pele.
"Mereka terus mencoba menyakiti saya dan berteriak bahwa saya takkan bisa menciptakan sejarah pada laga tersebut," ucapnya lagi.
Momen bagi Pele untuk mencetak sejarah akhirnya terjadi pada menit ke-78. Dia dijatuhkan pemain Vasco di kotak terlarang. Hadiah tendangan penalti bagi Santos.
Kendati demikian, bukan rasa senang yang melanda Pele. "Untuk kali pertama sepanjang karier, saya merasa sangat gugup," kata Pele menggambarkan perasaannya.
Andrada yang berang lantaran timnya dikenai hukuman penalti mencoba memprovokasi. Hal itu membuat Pele kian tegang.
"Andrada tengah berada dalam performa terbaik saat itu. Saya tak pernah merasakan tekanan demikian besar. Namun, hanya sayalah yang bisa mengatasi segala perasaan itu," ujar Pele, pengidola kiper legendaris Vasco, Bile.
Pele bisa mengatasi tekanan itu. Tendangan dia ke sisi kiri gawang bisa ditebak Andrada, tetapi bola meluncur deras. Itulah gol ke-1.000 atau O Milesimo Pele sepanjang kariernya.
Dia pun langsung mengambil bola dari jala gawang Andrada. Selain Pele yang merayakan kegembiraan, juru foto yang menyerbu masuk lapangan membuat laga terhenti.
Gol bersejarah itu membuat laga terhenti sekitar 20 menit. Hal itu juga tak lepas dari sejumlah suporter yang masuk dan hendak mempersembahkan Pele kostum Vasco bertuliskan 1.000 di bagian punggung.
Pele mengambil kostum tersebut lalu berkeliling mengitari lapangan penuh haru.
Perasaan berbeda dirasakan Andrada. "Saya sangat kecewa. Saya seharusnya bisa menahan bola tendangan penalti itu. Andai saya tidak menjadi kiper pada laga tersebut," tutur kiper timnas Argentina antara 1960 dan 1969 itu.
Untuk bocah pencuri
Pele mendedikasikan gol tersebut untuk anak kecil di seluruh dunia, terutama yang mengalami ketidakberuntungan secara ekonomi. "Bantulah anak kecil dan orang-orang yang membutuhkan. Inilah keinginan saya pada momen spesial itu," kata Pele.
Harapan Pele itu tak lepas dari kejadian yang dia lihat beberapa hari sebelum penciptaan O Milesimo.
"Saat itu, saya pulang latihan lebih cepat. Di tempat parkir, saya melihat ada segerombol anak kecil tengah mencoba mencuri mobil yang berada di dekat mobil saya," tutur pencetak gol indah pada final Piala Dunia 1958 ini.
"Keberadaan saya membuat mereka tersadar. Namun, mereka malah membalas dengan mengatakan bahwa saya tak perlu khawatir mobil saya akan dicuri. Mereka hanya mengincar mobil berpelat kota Sao Paulo. Saya lantas mengusir mereka dan memintanya untuk tidak lagi mencuri," kata Pele.
Sao Paulo merupakan kota metropolis di Brasil yang menjadi pusat perekonomian. Adapun Santos berada di luar kota metropolitan tersebut, meski sama-sama berada di negara bagian Sao Paulo.
"Kejadian itu membuat saya benar-benar khawatir dengan pendidikan di Brasil. Karena itu, hal pertama yang saya ingat setelah mencetak gol adalah meminta orang lain untuk membantu anak-anak dan yang membutuhkan," ucapnya.
Keesokan harinya, O Milesimo Pele menjadi tajuk utama di sejumlah surat kabar. Berita penciptaan rekor gol ke-1.000 itu sama besarnya dengan keberhasilan Apollo 12 mendarat di Bulan.
Catatan gol Pele tak berhenti di angka 1.000. Hingga gantung sepatu pada 1977, dia total mencetak 1.284 (sebagian data menulis 1.282 dan 1.283) gol.
Berdasarkan RSSSF, Pele menjadi pencetak gol terbanyak keempat sepanjang sejarah sepak bola setelah Josef Bican (1.468), Gerd Mueller (1.461), dan pendahulunya, Arthur Friedenreich (1.324).
"Hal yang sulit dan luar biasa bukanlah mencetak 1.000 gol seperti Pele, melainkan mencetak satu gol seperti yang dibuat Pele." - Carlos Drummond de Andrade, sastrawan Brasil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.