MU Tanpa De Gea
Menarik jika perhitungan Terry diterapkan untuk Manchester United. Posisi berapa yang ditempati MU bila tak ada David de Gea?
Sepanjang Premier League 2014-15, mantan penjaga gawang Atletico Madrid itu tampil 37 kali. Ia cuma absen satu kali dan diganti pada tengah laga satu kali. Sebelas pertandingan di antaranya berakhir dengan catatan clean sheets.
Andai gagal mencatat clean sheets sekalipun, De Gea sering tampil heroik. Berdasarkan rekaman Squawka, ia melakukan rata-rata 2,11 penyelamatan setiap partai Premier League musim lalu.
Sebaliknya, barisan empat pemain belakang merupakan titik lemah MU pada Premier League musim lalu. Opta mencatat, MU menjadi tim yang paling banyak melakukan kesalahan fatal. Dua kata terakhir diterjemahkan sebagai situasi ketika tim lain mendapat peluang satu lawan satu dengan penjaga gawang.
De Gea menjadi anomali di tengah buruknya pertahanan MU. Total 68 persen peluang lawan gagal dikonversi menjadi gol. Padahal, catatan rata-rata 20 kontestan Premier League cuma 58 persen.
Ada empat pertandingan yang bisa menjadi penegasan peran sentral De Gea, yaitu kontra Everton (5/10/2014), Manchester City (2/11/2014), Stoke City (2/12/2014) dan Newcastle United (4/3/2015). Empat tim lawan gagal memanfaatkan masing-masing lebih dari tiga peluang mencetak gol ke gawang MU.
MU cuma menang 1-0 saat melawan Newcastle. Selain itu, MU menjalani empat laga lain dengan skor ketat, yaitu ketika bersua Everton (menang 2-1), Stoke City (menang 2-1), Chelsea (1-1) dan Arsenal (1-1). De Gea cedera dan digantikan Victor Valdes pada pertengahan laga kontra Arsenal. Nama terakhir takluk oleh sontekan Theo Walcott.
Andai De Gea menderita masing-masing satu gol pada lima partai tersebut, MU kehilangan total delapan poin dan duduk setara dengan Liverpool. Posisi Van Gaal pun bisa terancam karena gagal meraih tiket ke Liga Champions.
Kini, penjaga gawang berusia 24 tahun tersebut masuk radar buruan Real Madrid, yang tengah mencari pengganti sekelas Iker Casillas. Bila De Gea hengkang dan rekaman 2014-15 terulang, MU tentu kerepotan. Tak heran jika Van Gaal bersikeras menahan De Gea meski kontrak bakal berakhir pada 30 Juni 2016.
Bukan perkara berapa uang tebusan untuk lulusan akademi Atletico Madrid tersebut, tetapi berapa lama waktu yang dibutuhkan MU untuk mencari suksesornya. Mereka tentu trauma ketika sosok di bawah mistar beberapa kali berganti wajah pada awal 2000-an.
Seperti yang diucapkan Peter Schmeichel pada Maret 2015, "Memiliki penjaga gawang yang menjadi man of the match setiap pekan merupakan kisah langka. Bocah ini melakukan penyelamatan demi penyelamatan."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.