Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Roy Suryo Permasalahkan Rekaman "Match Fixing"?

Kompas.com - 02/07/2015, 19:32 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, mempertanyakan kebenaran rekaman dugaan pengaturan skor yang terjadi di dalam dunia sepak bola Indonesia. Dia pun menduga rekaman itu dibuat-buat lantaran prosesnya dilaksanakan di Kantor Kemenpora.

Pada Selasa (16/6/2015), Tim Advokasi #IndonesiaVSMafiaBola mengungkap adanya dugaan pengaturan skor dalam perebutan medali perunggu SEA Games 2015 saat tim nasional U-23 melawan Vietnam. Mereka pun memutar percakapan seorang yang diduga sebagai bandar judi berinisial Das.

Dalam percakapan tersebut, seorang berinisial BS bertindak sebagai pengorek informasi. Ia mengaku telah berkoordinasi dengan pihak Kemenpora satu hari sebelum pertandingan atau Minggu (14/6/2015).

"Kenapa harus Kemenpora terlibat hal begini? Apa maksudnya? Bukan tugasnya Kantor Kemenpora untuk mengungkap ini. Ketika melakukan proses menelepon menjebak seperti itu, posisi hukum Kantor Kemenpora seperti apa?" ujar Roy kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (2/7/2015).

Menurut Roy, kasus dugaan match fixing di dalam sepak bola Indonesia ini sebenarnya akan mudah dibongkar jika diberikan kepada pihak kepolisian. Terlebih lagi, kata dia, ada seorang whistle blower berinisial BS yang dikabarkan sudah melaporkan kasus dugaan pengaturan skor itu ke Mabes Polri beberapa waktu lalu.

"Polisi harusnya gampang (mengusut masalah ini). Di Twitter itu kan pada bilang, Roy Suryo saja bisa, masa polisi tidak bisa, apalagi whistle blower-nya sudah ada. Tinggal serahkan saja handphone yang dia buat untuk menelepon itu, kemudian polisi bisa mencari nama-nama yang diduga terlibat. Polisi tinggal melihat CDRI (call data record information) saja. Konten percakapannya akan terekam juga semuanya," ujarnya.

Substansi
Sekretaris Menpora Alfitra Salamm, saat dikonfirmasi Kompas.com, membantah bahwa pihaknya merekayasa rekaman tersebut. Ia pun menegaskan bahwa substansi masalah ini adalah adanya upaya Kemenpora membantu mengumpulkan bukti soal pengaturan skor di dalam sepak bola Indonesia.

"Memangnya kalau dilakukan di Kantor Kemenpora kenapa? Kami semua mendengar langsung, kok, di lokasi. Kami sekarang siap membantu kepolisian mengusut tuntas kasus ini. Jika ada data yang diperlukan, kami akan laporkan," tutur Alfitra.

Sementara itu, pakar hukum tata negara Universitas Indonesia, Refly Harun, berpendapat bahwa langkah Kemenpora sah-sah saja. Menurut dia, langkah itu dilakukan untuk kembali meyakinkan publik bahwa praktik pengaturan skor di dalam sepak bola Indonesia benar-benar terjadi.

"Tidak masalah jika dalam pengertian dia ingin memberikan bukti. Akan tetapi, bukti itu jelas bukan bukti pro justitia. Jadi, menurut saya, sah-sah saja karena ini adalah langkah untuk meyakinkan ke publik bahwa langkah Menteri itu tidak sembarangan untuk membongkar match fixing," ujar Refly kepada Kompas.com.

"Kalau disuruh membuktikan, itu jelas bukan tugas Kemenpora karena itu adalah ranah penegak hukum. Kalau ingin mengambil tindakan-tindakan, tidak perlu tindakan itu diambil berdasarkan keputusan pengadilan berkekuatan hukum tetap. Kalau begitu caranya, kasus itu keburu tenggelam duluan. Nah, untuk membuktikannya benar atau tidak (rekaman dugaan match fixing), sekali lagi ini harus dibuktikan secara pro justitia oleh penegak hukum," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Reaksi Media Korsel: 'Magis Shin Tae-yong' dan 'Tragedi di Doha'

Reaksi Media Korsel: "Magis Shin Tae-yong" dan "Tragedi di Doha"

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun 'Menari'...

Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun "Menari"...

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com