Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komdis Pastikan Terjadi Pengaturan Hasil Laga

Kompas.com - 12/11/2014, 15:01 WIB
Ferril Dennys

Penulis

Sumber KOMPAS
JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Disiplin PSSI memastikan telah terjadi pengaturan hasil pertandingan di balik laga ”sepak bola gajah” PSS Sleman melawan PSIS Semarang, beberapa pekan lalu. Komdis memastikan akan menjatuhkan hukuman skors seumur hidup kepada orang-orang yang paling bertanggung jawab atas laga yang memalukan itu.

Hal itu ditegaskan Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI Hinca Panjaitan saat ditemui Selasa (11/11/2014) malam seusai bertemu jajaran petugas pertandingan dan pelatih kedua klub di Jakarta.

Sepak bola gajah terjadi pada laga PSS versus PSIS di babak delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia. Kedua tim dicurigai tak ingin menang karena ingin menghindar menjadi juara grup yang akan melawan Borneo FC di semifinal. Semua gol yang tercipta pada pertandingan dengan skor 3-2 untuk kemenangan PSS itu merupakan gol bunuh diri.

Hinca mengatakan, pihaknya belum bisa menyampaikan keputusan akhir Komdis PSSI atas kasus itu karena masih harus menyusunnya dengan cermat. Komdis baru mencoret PSS dan PSIS dari keikutsertaan di Divisi Utama meski keduanya dipastikan lolos ke semifinal.

”Paling tidak ada sekitar 30 butir putusan yang harus saya buat. Jadi, ya, harus pelan-pelan dan cermat. Namun, kasus ini semakin besar dan jadi sangat serius,” ungkap Hinca.

Ia menambahkan, untuk mendalami indikasi kuat terjadinya pengaturan hasil pertandingan itu, dirinya telah melakukan perjalanan ke Medan dan Balikpapan. ”Penyelidikan kasus ini masih berjalan. Yang sudah bisa diputus akan diputus, tetapi yang belum akan dilanjutkan. Untuk match fixing tidak ada kedaluwarsanya,” ucapnya.

Untuk pemeriksaan klub, disampaikan Hinca, sudah selesai sehingga sekarang penyelidikan dipusatkan pada mencari auktor intelektualisnya, antara lain pemain, pelatih, manajer, dan petugas pertandingan.

”Saya tiga hari di Medan untuk mencari ke mana arahnya. Mulai besok, kasus ini menjadi sangat serius. Sejak awal, sudah saya katakan, pengaturan hasil pertandingan itu memang ada. Mafia itu ada. Hasilnya apa, kalian tunggulah,” katanya.

Hinca menambahkan, kasus PSS melawan PSIS itu adalah kasus kecil karena masih ada yang lebih besar dari itu. Meski demikian, dia menegaskan, tidak diperlukan keterlibatan aparat kepolisian dalam kasus ini.

”Ini hukum olahraga. Ini urusannya olahraga. Jangan ditarik-tarik hukum negara masuk ke sepak bola,” tegasnya, sambil memastikan, akan ada orang-orang yang mendapatkan hukuman larangan bertanding atau beraktivitas di bidang sepak bola seumur hidup.

Menurut Hinca, FIFA meminta PSSI memberikan penjelasan mengenai keseriusan dan kemampuan PSSI mengatasi pengaturan hasil pertandingan. Tenggatnya 17 November. ”Itu PSSI yang harus menjelaskan ke FIFA, bukan keputusan Komdis-nya. Poinnya, sepak bola Sleman melawan Semarang tidak hanya mencederai sepak bola di Sleman dan Semarang, tetapi juga mencederai FIFA. Karena itulah FIFA sangat serius,” ujarnya. (OKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Susunan Pemain Persib Vs Madura United, Maung Tanpa Marc Klok

Susunan Pemain Persib Vs Madura United, Maung Tanpa Marc Klok

Liga Indonesia
Link Live Streaming Persib Bandung Vs Madura United, Kickoff 19.00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung Vs Madura United, Kickoff 19.00 WIB

Liga Indonesia
Persib Vs Madura United: Kans Ukir Sejarah, Rakhmad Hanya Ingin Mengabdi

Persib Vs Madura United: Kans Ukir Sejarah, Rakhmad Hanya Ingin Mengabdi

Liga Indonesia
Hasil Final Malaysia Masters 2024, Rinov/Pitha Runner-up Usai Dibekuk Wakil Tuan Rumah

Hasil Final Malaysia Masters 2024, Rinov/Pitha Runner-up Usai Dibekuk Wakil Tuan Rumah

Badminton
Bersiap Singapore Open 2024, Jonatan Christie Waspada Pergerakan Lawan

Bersiap Singapore Open 2024, Jonatan Christie Waspada Pergerakan Lawan

Badminton
Siaran Langsung dan Live Streaming Persib Vs Madura United di Final Liga 1

Siaran Langsung dan Live Streaming Persib Vs Madura United di Final Liga 1

Liga Indonesia
Man United Juara Piala FA, Guardiola Sebut Lisandro Martinez Terbaik di Dunia

Man United Juara Piala FA, Guardiola Sebut Lisandro Martinez Terbaik di Dunia

Liga Inggris
Persib Vs Madura United: Laskar Sape Kerrab Siap Main Terbuka, Hibur Penonton

Persib Vs Madura United: Laskar Sape Kerrab Siap Main Terbuka, Hibur Penonton

Liga Indonesia
Fokus Jadi Kunci Malik Risaldi Bawa Madura United ke Final Vs Persib

Fokus Jadi Kunci Malik Risaldi Bawa Madura United ke Final Vs Persib

Liga Indonesia
Daftar Posisi Start MotoGP Catalunya 2024, Aleix Espargaro Start Pertama

Daftar Posisi Start MotoGP Catalunya 2024, Aleix Espargaro Start Pertama

Motogp
Persib Vs Madura United, Kesiapan Mental Pemain Laskar Sape Kerrab Hadapi Tekanan

Persib Vs Madura United, Kesiapan Mental Pemain Laskar Sape Kerrab Hadapi Tekanan

Liga Indonesia
Head to Head Persib Vs Madura United, Sape Kerrab Tak Terkalahkan di Bandung

Head to Head Persib Vs Madura United, Sape Kerrab Tak Terkalahkan di Bandung

Liga Indonesia
Guardiola Minta Man United Putuskan Masa Depan Ten Hag

Guardiola Minta Man United Putuskan Masa Depan Ten Hag

Liga Inggris
Pioli Tinggalkan Milan dengan Bangga, Mulai Belajar Bahasa Inggris

Pioli Tinggalkan Milan dengan Bangga, Mulai Belajar Bahasa Inggris

Liga Italia
Costacurta Tak Yakin dengan Pilihan Milan untuk Pelatih Baru Mereka

Costacurta Tak Yakin dengan Pilihan Milan untuk Pelatih Baru Mereka

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com