KOMPAS.com - Pelatih Rakhmad Basuki berpeluang besar masuk buku sejarah Madura United jika berhasil mengantarkan klub kebanggaan masyarakat Madura tersebut mengangkat trofi Liga 1 2023-2024.
Ia akan memimpin tim menghadapi Persib Bandung di babak final Championship Series Liga 1 2023-2024. Laga leg pertama akan tersaji di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung, Minggu (26/5/2024) malam.
Kemudian, leg kedua akan berlangsung di Stadion Gelora Bangkalan, Jumat (31/5/2023) mendatang.
Andai berhasil mengalahkan Persib, namanya akan tercatat sebagai pelatih yang mengantarkan Laskar Sape Kerrap merasakan gelar juara Liga 1 Indonesia pertamanya.
Ia mengatakan itu akan menjadi sebuah hal yang membanggakan.
Baca juga: Persib Vs Madura United: Laskar Sape Kerrab Siap Main Terbuka, Hibur Penonton
"Kalaupun nama saya dicetak dalam sejarah, itu adalah penghargaan yang luar biasa. Saya sampaikan kepada pemain kami ada di Championship Series saja merupakan kebanggaan dan kehormatan," tutur Rakhmad Basuki.
Kisahnya bakal punya tempat khusus di ingatan publik karena cerita yang tidak biasa dan dramatis.
Seperti diketahui, saat ini ia berstatus sebagai pelatih pengganti dan menjabat saat tim Madura United dihantam masalah internal dan eksternal.
Dengan situasi dan kondisi yang ada pelatih berlisensi B AFC itu berhasil membimbing Fachrudin Aryanto dkk melaju ke final championship series. Ini merupakan pencapaian terbaik Madura United sejak Liga 1 2017.
Namun, ia menegaskan saat ini tidak ingin terikat ambisi pribadi. Sebagai putra daerah Madura, ia ingin mendedikasikan gelar juara ini kepada klub dan juga masyarakat Madura.
Baca juga: Fokus Jadi Kunci Malik Risaldi Bawa Madura United ke Final Vs Persib
"Juara itu saya persembahkan untuk Presiden klub karena beliau yang membangun Madura United sampai menjadi seperti ini," ujar sosok asal Pamekasan itu.
"Lalu, untuk suporter Madura yang dikenal tidak provokatif dan anarkistis, juara tersebut buat mereka juga," katanya.
Rakhmad Basuki tidak memiliki janji ataupun nazar apa-apa. Ia pun tidak ingin berandai-andai dengan mimpi manis seperti dipermanenkan menjadi pelatih kepala musim depan.
Untuk saat ini, fokusnya di pertandingan final dan membawa hasil maksimal di setiap laganya.
"Mudah-mudahan apa yang saya dapatkan menjadi asisten pelatih dan pelatih pengganti bisa bermanfaat pada karier saya ke depan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.