Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelatih Jepang Tolak Pakai Pedang "Harakiri"

Kompas.com - 25/06/2014, 14:46 WIB
Azwar Ferdian

Penulis

Sumber Reuters
CUIABA, KOMPAS.com - Alberto Zaccheroni masih menggantung masa depannya sebagai pelatih Timnas Jepang. Zaccheroni masih enggan menggunakan pedang harakiri alias mundur. Ia belum memutuskan akan tetap melatih atau mundur usai kegagalan yang dialami Jepang di Piala Dunia 2014.

Arsitek asal Italia ini sudah bertugas selama empat tahun menangani Samurai Blue. Zacch sukses mengantarkan Jepang menjadi kampiun Piala Asia 2011 dan meloloskan Jepang ke Piala Dunia 2014. Sayangnya, Jepang tidak bisa berbicara banyak di Grup D dan pulang tanpa kemenangan.

"Saya akan berbicara lebih dulu kepada asosiasi (JFA). Dari hasil pembicaraan itu akan diketahui apakah saya bertahan atau tidak. Sekarang lebih tepat membahas kegagalan kami di fase grup," jelas Zaccheroni seperti dilansir Reuters, Rabu (25/6/2014).

"Saya pikir kami melewati banyak kesempatan di dua pertandingan pertama. Tapi, kami juga gagal menang di laga terakhir. Sulit berada dalam grup yang semuanya punya potensi besar buat melaju ke babak kedua," lanjut pelatih 61 tahun ini.

Zaccheroni mengatakan, mental timnya rusak setelah kekalahan 1-2 dari Pantai Gading. Sempat memimpin 1-0, tapi harus kebobolan dua gol di babak kedua, hanya dalam interval dua menit. Jepang juga gagal memperoleh kemenangan melawan Yunani, meski lawan bermain hanya dengan 10 orang.

Mantan pelatih AC Milan, Inter Milan, dan Juventus ini memang terkejut dengan kegagalan timnya, Tapi, dia memilih untuk tidak mencari alasan kekalahan yang disinyalir akibat kelemahan pertahanan, mental, dan fisik para pemain.

Dengan atau tanpa Zaccheroni, Jepang punya pekerjaan rumah untuk mempertahankan trofi Piala Asia, yang akan digelar di Australia pada Januari 2015 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com