NATAL, Kompas.com — Setelah sama-sama kalah pada laga pertama, Jepang dan Yunani akan menghadapi partai hidup-mati pada Kamis (19/6/2014) atau Jumat pukul 05.00 WIB di The Dunas Arena, Natal. Kedua tim wajib menang jika ingin menjaga peluang untuk melaju ke 16 besar.

Jepang menargetkan kemenangan saat menghadapi Yunani agar lebih mudah lolos dari fase grup. Tim ”Samurai Biru” ingin bermain menyerang dan tidak mau didikte oleh lawan.

”Kami harus mencetak gol lebih dulu pada laga melawan Yunani. Mereka adalah tim yang memiliki kecenderungan bertahan. Jika kebobolan lebih dulu, mereka akan maju untuk menyerang sehingga kami memiliki peluang untuk mengambil inisiatif,” kata Maya Yoshida, bek Jepang, Rabu (18/6), di Natal.

Suasana di kamp latihan Jepang sudah membaik dan mereka melupakan kekalahan 1-2 dari Pantai Gading. Mereka mulai melatih beberapa taktik untuk menghadapi Yunani. ”Kami harus mengambil inisiatif dan bermain sesuai dengan kekuatan kami. Kami tidak akan membiarkan lawan mendikte kami,” kata Shinji Okazaki, penyerang Jepang dari klub Mainz.

Pelatih Jepang Alberto Zaccheroni dibebani target menembus babak perempat final. Target itu satu tingkat lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian pada Piala Dunia Afrika Selatan 2010, yaitu babak 16 besar.

Jepang akan memasang formasi 4-3-3 agar lebih mudah menyerang melalui sayap dan menusuk dari tengah. Trio Shinji Kagawa, Shinji Okazaki, dan Yoshito Okubo diharapkan dapat merobek pertahanan Yunani. Keisuke Honda juga diharapkan dapat mencetak gol dengan memanfaatkan peluang di belakang para penyerang.

Taktik baru

Di pihak Yunani, pelatih Fernando Santos mengatakan, dirinya sudah melihat kelemahan Jepang saat menghadapi Pantai Gading. Santos mulai menyusun taktik baru untuk menekuk Jepang dan menghidupkan peluang mereka ke babak 16 besar.

”Kami memiliki beberapa informasi penting dan akan memberitahukan kepada pemain. Kami telah mengamati Jepang selama beberapa waktu dan kami mengetahui kelemahan dan kelebihannya,” ujar Santos.

Santos juga menargetkan kemenangan saat menghadapi Jepang. Timnya akan lebih agresif menyerang dan tidak lagi menerapkan strategi bertahan agar lebih mudah mencetak gol. Yunani kemungkinan akan memasang formasi 4-4-2 dengan Kostas Mitroglou dan Giorgos Samaras sebagai ujung tombak.

Laga ini juga akan menjadi sarana bagi Yunani untuk membalas dendam. Kedua tim pernah satu kali bertemu pada Piala Konfederasi di Frankfurt, 19 Juni 2005. Saat itu, Jepang menang dengan skor tipis 1-0. (Reuters/AFP/ESPN/ECA)