”Level permainan kami terus meningkat. Hasil positif ini datang pada saat yang tepat,” ujar Scolari. Kemenangan dibutuhkan untuk mendongkrak moril pemain menjelang Piala Konfederasi di rumah sendiri.
Salah satu yang membuat mantan pelatih Palmeiras itu lega adalah kian kompaknya penampilan tim asuhannya. Para pemain Brasil tak lagi menonjolkan kemampuan individu. ”Suasana tim sangat bersahabat. Scolari membantu kami untuk lebih dekat satu sama lain,” kata bintang baru Barcelona, Neymar.
Kekompakan itu tampak saat menghadapi Perancis. Saat menyerang, gelandang Oscar dan Paulinho segera bergabung dengan trio Neymar, Fred, dan Hulk di lini depan. Sebaliknya, ketiga striker itu ikut membentengi lini tengah saat diserang.
Tim Samba pun menguasai jalannya laga, terutama pada babak kedua. Oscar mengawali pesta Brasil dengan golnya pada menit ke-54. Gelandang serang Chelsea itu mengontrol umpan silang Fred, lalu dengan jitu mengecoh Hugo Lloris dari jarak dekat.
Gol kedua Brasil pada menit ke-85 menunjukkan kedewasaan Neymar. Mantan ujung tombak Santos itu mengumpan bola ke Hernanes ketimbang menyelesaikannya sendiri meski lebih dekat ke gawang lawan. Gelandang Lazio itu mencetak gol lewat tendangan voli kaki kiri.
Lucas Moura menutup pesta tim Samba lewat tendangan penalti di pengujung laga. Penampilan impresif lini depan seolah meyakinkan Scolari bahwa trio Neymar, Fred, dan Hulk adalah pilihan terbaik Samba kini. ”Mobilitas mereka efektif merepotkan lawan,” kata Scolari yang akrab disapa Felipao.
Superioritas Brasil mengundang pujian dari pelatih tim ”Ayam Jantan” Didier Deschamps. ”Kami coba melawan, tetapi mereka begitu mendominasi laga. Lambat laun kami pun akhirnya kolaps,” kata mantan pilar Juventus itu.
Kemenangan ini membayar hasil kurang optimal dalam dua laga uji coba sebelumnya. Pada April lalu, Brasil ditahan imbang Cile 2-2 di Stadion Maracana. Di tempat yang sama, awal Juni 2013, Brasil kembali bermain imbang 2-2 dengan Inggris.
Tim Samba pun optimistis menjadi yang terbaik di ajang Konfederasi. Mereka siap mempertahankan gelar juara yang sebelumnya direngkuh tahun 2005 di Jerman dan Afrika Selatan empat tahun kemudian.
Apalagi, Scolari sudah menemukan komposisi yang pas untuk mengisi pola 4-3-3. ”Kami tinggal mematangkan strategi sebelum melawan Jepang pada laga pembuka,” ujarnya.
Selain Jepang, Brasil akan bersaing dengan wakil Amerika Tengah, Meksiko, dan runner-up Piala Eropa tahun lalu, Italia, di Grup A.
Sementara itu, demi meraih hasil optimal di ajang Konfederasi, Italia akan menjalani laga uji coba melawan Haiti di Rio de Janeiro, Selasa (11/6) atau Rabu dini hari.
Pelatih ”Azzurri” Cesare Prandelli bakal menggunakan laga itu untuk mengasah kecepatan dan ketajaman tim yang hilang dalam laga melawan Republik Ceko
”Setelah masa istirahat yang cukup, kini saatnya pemain bekerja keras. Mereka harus bermain konkret. Cepat dan sigap membunuh lawan,” kata mantan pelatih Fiorentina itu.
Cesare Prandelli secara khusus meminta Mario Balotelli untuk mengubah perangainya. Striker AC Milan tersebut diminta supaya tidak mudah terprovokasi, seperti saat mendapat kartu
Keikutsertaan Italia kali ini