Manchester City bergelimang pemain-pemain bintang. Namun, klub kaya raya itu tidak mampu meraih satu trofi pun pada musim 2012/2013, 12 bulan setelah menjadi juara Liga Inggris. City terpuruk akibat segregasi ruang ganti yang merupakan warisan Manajer Roberto Mancini, yang akhirnya dipecat pada 13 Mei 2013.
Mancini pergi setelah 3,5 tahun memimpin City. Ia mempersembahkan gelar juara Liga Inggris, Piala FA, dan Community Shield. Mancini juga meninggalkan ”puing-puing kerusakan” di ruang ganti.
Warisan Mancini itulah yang menjadi tantangan bagi manajer baru City, Manuel Pellegrini. Mantan pelatih Malaga itu memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda dengan Mancini. Pellegrini dikenal sebagai pelatih yang lihai membangun tim, mengelola motivasi pemain, dan punya perhatian besar terhadap para pemain muda.
City menginginkan sosok Pellegrini untuk bisa meredam konflik di antara para pemain, mengendalikan ego pemain-pemain bintang yang sering bertingkah di luar. Juga, menghentikan intrik di antara pemain demi kestabilan klub. ”Usia tidak relevan di titik ini, tetapi dengan skuad yang ada, kami menginginkan manajer senior,” ujar CEO City Ferran Soriano, Senin (27/5).
”Kami menginginkan manajer yang memahami sepak bola. Namun, kami juga menginginkan seseorang yang memahami pengelolaan sumber daya manusia. Ini sesuatu yang kami tekankan—saya, dewan, pemilik—bahwa tak mungkin bagi kami menjuarai Liga Champions jika kami tidak memiliki kelompok pemain yang berperilaku seperti sebuah keluarga,” ujar Soriano.
Kiprah Pellegrini di Malaga menunjukkan kelasnya dalam manajemen pemain. Malaga melaju hingga perempat final Liga Champions meskipun mereka kehilangan pemain-pemain bintang dan bermasalah dengan keuangan klub. Pada akhir musim, terkuak bahwa Malaga menunggak gaji Pellegrini.
Pelatih asal Cile yang pernah memimpin Real Madrid itu menemukan tantangan baru di City. Ia terbebas dari Malaga yang mengikatnya dengan pasal pelepasan kontrak senilai 3,4 juta euro, setara Rp 43 miliar. ”Saya beruntung memiliki beberapa pilihan bagus dan Manchester City salah satunya,” ujar Pellegrini, yang akan mengonfirmasi kepindahannya ke City setelah 3 Juni, atau tepat pada saat Liga Spanyol berakhir.
City membebaskan Pellegrini dari Malaga, tetapi pelatih berusia 59 tahun itu dituntut mengembalikan harmoni di skuad City. Pellegrini juga dibekali 100 juta pounds, setara
”Ini bukan berarti kami meraih satu atau dua gelar juara. Namun, dalam skema besar, jika kami melihat lima tahun ke depan dan saya bisa rencanakan sekarang, saya bisa katakan saya ingin meraih lima trofi dalam lima tahun ke depan,” kata Soriano.
”Itu bisa berarti kami tidak meraih trofi dalam setahun dan dua trofi tahun kemudian. Saya ingin rata-rata satu trofi dalam setahun. Itu termasuk Liga Champions, Liga Inggris, dan Piala FA. Apakah ini realistis? Saya pikir, ya, tetapi saya bicara mengenai lima tahun,” ujar Soriano.