STUTTGART, KOMPAS.com - Duo pemain Borussia Dortmund Sven Bender dan Neven Subotic mengkritik permainan fisik VfB Stuttgart, dalam laga Bundesliga pada Sabtu (30/3/2013) yang akhirnya dimenangi Dortmund 2-1.
"Olahraga laki-laki seharusnya berjalan sportif. Aku tak mencoba melayangkan sikut ke arah lawan, karena itu tak jantan, sementara setiap pemain (lawan) melakukannya, (hanya) seorang wanita yang dapat melakukannya," tegas Subotic, Minggu (31/3/2013).
Gol telat dari Robert Lewandowski (menit ke-82) membuat Dortmund menunda pesta Juara Bundesliga musim ini yang akan dihelat raksasa Bavaria itu. Die Borussen pun menang 2-1, setelah sebelumnya Alexandru Maxim (63) menyamakan kedudukan 1-1 setelah Lukasz Piszczek (29) membobol jala Stuttgart.
"Pertandingan yang sangat sulit. VfB memberikan segala kemampuan, mereka terus berkomitmen dan menekan hingga batas yang diizinkan. Tetapi, kami bangkit dengan baik, dengan masih berada dalam peraturan pertandingan," tutur Bender.
Mantan pemain legendaris Dortmund, Michael Zorc, malah membela keputusan wasit, namun ia meyakini pola pertandingan yang menjurus ke fisik itu kerap terjadi ketika Dortmund berjumpa dengan Stuttgart.
"Dalam pertandingan pertama, (korbannya Sebastian) Kehl, sekarang (Marcel) Schmelzer yang menderita patah hidung. Saya tak berpikir itu sebuah kesengajaan, tetapi posisi kaki tak seharusnya berada di sana," kata Zorc.
"Setelah pertandingan semua pemain terbujur di meja pemijatan. Tak seharusnya menyalahkan wasit, tugasnya memang sulit. Kami senang bisa membawa pulang tiga poin," sambung pria yang juga menjabat Direktur Olahraga Dortmund itu.
Dalam laga berikutnya, perempat final pertama Liga Champions, Rabu (3/4/2013), Dortmund akan berhadapan dengan wakil Spanyol, Malaga.
Dalam kompetisi domestik, Dortmund kini berada di posisi kedua sementara Bundesliga, dengan rangkuman 52 poin, alias tertinggal 20 angka dari Bayern. Die Roten sendiri tinggal membutuhkan dua poin lagi untuk memastikan mahkota Bundesliga yang dua musim ini dimiliki Dortmund.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.