Melihat kondisi tim dan materi pemain, Pantai Gading layak diunggulkan. Tim berjuluk ”Les Elephants” ini tahun lalu bernasib sial sehingga gagal juara.
Pantai Gading masih diisi pemain-pemain berkualitas yang menimba pengalaman di klub besar Eropa. Selain mantan pemain Chelsea, Didier Drogba, ada nama-nama seperti Yaya dan Kolo Toure (Manchester City), Salomon Kalou (Chelsea), Gervinho (Arsenal), dan Wilfried Bony di liga Belanda.
Namun, perjuangan Pantai Gading dipastikan tidak mudah. Mereka harus lolos dari persaingan di grup maut bersama Tunisia, Aljazair, dan Togo, yang dimotori pemain Tottenham Hotspur, Emanuel Adebayor.
”Kami punya sebuah tim yang mampu meraih sukses di Piala Afrika 2013. Akan menyenangkan jika bisa memenangi trofi itu sekarang. Sejujurnya, kami sudah lelah gagal terus,” ujar Drogba di Caught Offside.
Gervinho mengaku tidak terlalu senang dengan posisi timnya. Namun, striker Arsenal ini berupaya rileks. ”Grup ini dihuni tim dengan pemain-pemain bagus. Saya tak perlu memikirkan tim mana yang harus ditakuti. Yang penting, kami tetap fokus pada setiap laga agar lolos,” ujarnya.
Buat Pantai Gading, penyelenggaraan Piala Afrika kali ini memang menjadi momentum terbaik dari generasi emas mereka. Secara tidak langsung, mereka diuntungkan dengan keputusan Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) yang mengubah kalender Piala Afrika ke tahun ganjil mulai tahun ini.
Drogba yang sudah berusia
Apalagi, Pantai Gading baru sekali menjadi juara, yakni tahun 1992, atau sebelum era Drogba. Semasa Drogba bermain, Pantai Gading dua kali sampai ke final, tetapi akhirnya hanya menjadi runner-up.
Pantai Gading memastikan tempat di putaran final setelah mendapat ”durian runtuh” ketika melawan Senegal. Pasalnya, Senegal didiskualifikasi Konfederasi Sepak Bola Afrika setelah terjadi kerusuhan penonton saat kedua tim bertemu pada 14 Oktober 2012.