Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Afrika Mulai Berpesta

Kompas.com - 19/01/2013, 03:19 WIB

Johannesburg, Jumat - Setelah sukses menggelar Piala Dunia 2010, Afrika Selatan kembali berpesta dengan hajatan Piala Afrika edisi ke-29. Meski minus tim langganan juara, seperti Mesir dan Kamerun, yang tak lolos ke putaran final, prestise turnamen tetap tinggi.

Tidak mudah memprediksi yang akan menjadi juara pada turnamen yang akan berlangsung 19 Januari-10 Februari 2013 ini. Setidaknya hal itu yang diutarakan Pelatih Ghana Kwesi Appiah. Menurut dia, Piala Afrika selalu punya kejutan, seperti yang dilakukan Zambia tahun lalu saat menekuk tim favorit Pantai Gading lewat adu penalti.

Turnamen Piala Afrika pertama kali digelar tahun 1957. Setelah sempat dilaksanakan setiap dua tahun pada tahun ganjil, tahun pelaksanaan berubah menjadi tahun genap mulai 1968. Sejak tahun ini, kejuaraan kembali akan digelar setiap dua tahun pada tahun ganjil agar tidak diselenggarakan pada tahun yang sama dengan Piala Dunia.

Appiah mengatakan, 16 finalis yang berlaga di Afrika Selatan dipastikan memiliki kesempatan yang sama besar untuk menjadi jawara Afrika. ”Saya selalu mengatakan, klub yang berlaga di Piala Afrika adalah tim bagus,” ujarnya kepada Supersport.

”Tak akan ada yang bisa Anda anggap remeh. Pada sepak bola modern, tidak ada yang baik atau buruk. Yang terpenting Anda harus menyiapkan diri dengan baik untuk semua laga yang akan dimainkan,” kata pria berusia 50 tahun itu.

Kejutan di Piala Afrika kali ini bahkan sudah dimulai sebelum pesta putaran final berlangsung. Dua tim favorit, yaitu Mesir, si peraih tujuh gelar, dan Kamerun, si kolektor empat gelar, tidak lolos kualifikasi.

Namun, tidak lolosnya Mesir dan Kamerun bukan berarti menurunkan kualitas persaingan. Perebutan gelar akan berlangsung sengit mengingat ada 10 tim kuat yang bersaing. Apalagi, sebagian besar tim juara ini juga mendominasi di kualifikasi Piala Dunia 2014 sebagai pemimpin klasemen grup.

Blok kekuatan

Melihat sejarah, Piala Afrika punya tiga blok utama kekuatan, yakni utara, tengah, dan barat. Negara-negara dari tiga blok ini sudah merebut 24 gelar dari 28 edisi yang telah dipentaskan.

Dengan absennya Mesir, blok utara diwakili Aljazair, Maroko, dan Tunisia. Sementara blok tengah, dengan tidak lolosnya Kamerun, tumpuan ada pada Republik Demokratik Kongo. Adapun blok barat diwakili Ghana, si peraih empat gelar; Nigeria (2 gelar); dan Pantai Gading (1).

Melihat kondisi tim dan materi pemain, Pantai Gading layak diunggulkan. Tim berjuluk ”Les Elephants” ini tahun lalu bernasib sial sehingga gagal juara.

Pantai Gading masih diisi pemain-pemain berkualitas yang menimba pengalaman di klub besar Eropa. Selain mantan pemain Chelsea, Didier Drogba, ada nama-nama seperti Yaya dan Kolo Toure (Manchester City), Salomon Kalou (Chelsea), Gervinho (Arsenal), dan Wilfried Bony di liga Belanda.

Namun, perjuangan Pantai Gading dipastikan tidak mudah. Mereka harus lolos dari persaingan di grup maut bersama Tunisia, Aljazair, dan Togo, yang dimotori pemain Tottenham Hotspur, Emanuel Adebayor.

”Kami punya sebuah tim yang mampu meraih sukses di Piala Afrika 2013. Akan menyenangkan jika bisa memenangi trofi itu sekarang. Sejujurnya, kami sudah lelah gagal terus,” ujar Drogba di Caught Offside.

Gervinho mengaku tidak terlalu senang dengan posisi timnya. Namun, striker Arsenal ini berupaya rileks. ”Grup ini dihuni tim dengan pemain-pemain bagus. Saya tak perlu memikirkan tim mana yang harus ditakuti. Yang penting, kami tetap fokus pada setiap laga agar lolos,” ujarnya.

Momentum terbaik

Buat Pantai Gading, penyelenggaraan Piala Afrika kali ini memang menjadi momentum terbaik dari generasi emas mereka. Secara tidak langsung, mereka diuntungkan dengan keputusan Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) yang mengubah kalender Piala Afrika ke tahun ganjil mulai tahun ini.

Drogba yang sudah berusia 34 tahun mungkin sudah sampai pada sisa kejayaannya. Sepanjang kariernya, dia sudah merengkuh beberapa gelar, seperti tiga titel Liga Primer, empat trofi Piala FA, dua gelar Piala Liga Inggris, dan satu trofi Liga Champions. Piala Afrika bisa jadi ambisi terakhirnya sebelum gantung sepatu.

Apalagi, Pantai Gading baru sekali menjadi juara, yakni tahun 1992, atau sebelum era Drogba. Semasa Drogba bermain, Pantai Gading dua kali sampai ke final, tetapi akhirnya hanya menjadi runner-up.

Pantai Gading memastikan tempat di putaran final setelah mendapat ”durian runtuh” ketika melawan Senegal. Pasalnya, Senegal didiskualifikasi Konfederasi Sepak Bola Afrika setelah terjadi kerusuhan penonton saat kedua tim bertemu pada 14 Oktober 2012. (REUTERS/AFP/OTW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Leverkusen Juara DFB Pokal, Pasukan Alonso Tak Terkalahkan di Jerman

Leverkusen Juara DFB Pokal, Pasukan Alonso Tak Terkalahkan di Jerman

Bundesliga
Al Ain Juara Liga Champions Asia, Crespo Bekuk Kewell, Revans Istanbul

Al Ain Juara Liga Champions Asia, Crespo Bekuk Kewell, Revans Istanbul

Internasional
Hasil Juventus Vs Monza 2-0: Trisula Montero, Aksi Sohib Ronaldo

Hasil Juventus Vs Monza 2-0: Trisula Montero, Aksi Sohib Ronaldo

Liga Italia
Persib Vs Madura United, Sape Kerrab Usung Filosofi Madruji

Persib Vs Madura United, Sape Kerrab Usung Filosofi Madruji

Liga Indonesia
Hasil Man City Vs Man United: Berjaya di Wembley, MU Juara Piala FA!

Hasil Man City Vs Man United: Berjaya di Wembley, MU Juara Piala FA!

Liga Inggris
Timnas Indonesia Putri Tantang Singapura, Satoru Mochizuki Lihat Ada Kemajuan

Timnas Indonesia Putri Tantang Singapura, Satoru Mochizuki Lihat Ada Kemajuan

Timnas Indonesia
HT Man City Vs Man United: Gvardiol Blunder, Bocah 19 Tahun Bawa MU Unggul 2-0

HT Man City Vs Man United: Gvardiol Blunder, Bocah 19 Tahun Bawa MU Unggul 2-0

Liga Inggris
Guardiola Yakin Kompany Sukses di Bayern, Pelatih Masa Depan Man City

Guardiola Yakin Kompany Sukses di Bayern, Pelatih Masa Depan Man City

Bundesliga
Hasil Bali United Vs Borneo FC 0-0: 1 Kartu Merah, Asap Flare, Tanpa Gol

Hasil Bali United Vs Borneo FC 0-0: 1 Kartu Merah, Asap Flare, Tanpa Gol

Liga Indonesia
Xavi Ditendang Barcelona, Ucap Janji seperti Messi

Xavi Ditendang Barcelona, Ucap Janji seperti Messi

Liga Spanyol
Hasil Sprint Race MotoGP Catalunya 2024: Bagnaia Crash, Espargaro Menang, Marquez Kedua

Hasil Sprint Race MotoGP Catalunya 2024: Bagnaia Crash, Espargaro Menang, Marquez Kedua

Motogp
Malaysia Masters 2024: Rinov/Pitha Ke Final, Siap Hadapi Tekanan Fan Tuan Rumah

Malaysia Masters 2024: Rinov/Pitha Ke Final, Siap Hadapi Tekanan Fan Tuan Rumah

Badminton
Link Live Streaming Man City Vs Man United, Kickoff 21.00 WIB

Link Live Streaming Man City Vs Man United, Kickoff 21.00 WIB

Liga Inggris
Persib Vs Madura United: Hodak Analisis Sape Kerrab, Tim Pekerja Keras

Persib Vs Madura United: Hodak Analisis Sape Kerrab, Tim Pekerja Keras

Liga Indonesia
Erick Thohir Ungkap Isi Pembicaraan Saat Bertemu Shin Tae-yong dan Istri

Erick Thohir Ungkap Isi Pembicaraan Saat Bertemu Shin Tae-yong dan Istri

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com