JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi X DPR RI, Nasrullah Larada, melihat kisruh dan dualisme organisasi sepak bola di Indonesia terjadi hingga kini karena Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) itu jalan sendiri-sendiri dan terkesan saling sikut.
Wakil rakyat dari Fraksi PAN ini mengatakan, hal itu berawal dari tidak adanya komitmen PSSI pasca-Kongres Solo untuk mengakomodasi pihak-pihak yang bertikai. Bahkan, komposisi kepengurusan yang ada cenderung untuk menyingkirkan kelompok lain.
Karena itu, menurut dia, pemerintah harus bersikap tegas dalam menegakkan dan melaksanakan hasil nota kesepahaman (MoU) yang pernah mereka sepakati di depan AFC di Malaysia, Juni lalu.
"Selama masih ada waktu sampai tanggal 14, pemerintah harus bisa mempertemukan antara pihak KPSI dan PSSI untuk manyatukan hasil kongres," ujar dia di Jakarta, Selasa (11/12/2012).
Sebagaimana diketahui, FIFA (Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasiona) akan membuat keputusan soal sepak bola Indonesia pada Rapat Komite Eksekutif FIFA di Tokyo Jepang, Jumat (14/12/2012).
Untuk itu, sekali lagi dia mendesak pemerintah turun tangan dan benar-benar menyelesaikan persoalan ini. Jika sepak bola Indonesia sampai dijatuhi sanksi oleh FIFA, maka banyak pihak akan dirugikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.