Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Perparah Krisis Klub

Kompas.com - 08/12/2012, 01:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Krisis keuangan klub-klub, yang berdampak, antara lain, pada tertunggaknya gaji pemain, dipicu banyak persoalan. Konflik elite sepak bola yang tidak kunjung selesai memperparah masalah krisis keuangan klub-klub sepak bola di Tanah Air.

Ketua Bidang Umum Persis Solo Paulus Haryoto mengakui, klub kian sulit mendapatkan pemasukan karena konflik persepakbolaan nasional yang bermuara pada adanya dua liga profesional dan dua kepengurusan. Padahal, seperti klub-klub profesional lain, Persis sudah tidak mendapat suntikan dari APBD.

Dalam semusim terakhir, di Indonesia bergulir dua liga, yaitu Liga Primer Indonesia di bawah PT Liga Prima Indonesia Sportindo, yang diakui Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), dan Liga Super Indonesia di bawah PT Liga Indonesia yang didukung Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI).

”Penggalangan dana dari sponsor, masyarakat luas, dan tiket harus dilakukan. Dibutuhkan dana sedikitnya Rp 6 miliar untuk memulai kompetisi,” ujar Paulus. Namun, di tengah konflik yang terus berkecamuk, klub-klub pun sulit menggaet sponsor.

”Faktor trust (kepercayaan) pihak sponsor itu runtuh dengan situasi (konflik) saat ini,” ujar Akmal Marhali, CEO Persiraja Banda Aceh. Ia menuturkan, klub yang dikelolanya sudah mendapat lampu hijau kerja sama sponsor dari sebuah perusahaan nasional. Namun, perusahaan itu menangguhkan kerja sama karena konflik sepak bola saat ini.

Akmal mengakui, klubnya juga tersendat membayar gaji pemain. Sejak Februari lalu, klubnya hanya bisa membayar 30-50 persen gaji dan baru terbayar lunas saat kompetisi berakhir Juni lalu. ”Kontrak mereka sebenarnya sampai September, tetapi sesuai kesepakatan bersama, kontrak diakhiri Juni,” paparnya.

Pelatih Klub PSPS Pekanbaru Mundari Karya yang juga mengalami penundaan pembayaran gaji musim lalu menilai, konflik persepakbolaan nasional harus segera diakhiri. Jika tidak diakhiri, keterlambatan gaji pemain bisa kembali terulang pada musim kompetisi tahun depan.

”Musim depan keadaan seperti ini bisa kembali terjadi. Sebab, di tengah dualisme kompetisi, klub sulit mencari sponsor, penonton sedikit karena pertandingan sering harus pindah-pindah stadion hingga ke kabupaten yang jauh, dan menyulitkan suporter untuk menonton. Konflik ini harus diakhiri,” ujarnya.

Kasus tertunggaknya gaji pemain di klub sepak bola Indonesia mencapai titik ekstrem dengan meninggalnya pemain Persis asal Paraguay, Diego Mendieta, Selasa dini hari. Ia meninggal karena sakit dan tidak memiliki uang untuk membayar biaya pengobatan sebab klubnya menunggak gaji empat bulan.

Menunggak kontrakan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Liga Champions: Kesempatan Dortmund Tebus Kegagalan di Wembley

Hasil Liga Champions: Kesempatan Dortmund Tebus Kegagalan di Wembley

Liga Champions
Hasil PSG vs Dortmund 0-1 (agg. 0-2): Die Borussen Tembus Final Liga Champions

Hasil PSG vs Dortmund 0-1 (agg. 0-2): Die Borussen Tembus Final Liga Champions

Liga Champions
Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

Sports
Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Liga Indonesia
Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Liga Indonesia
Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Liga Indonesia
Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Timnas Indonesia
5 Momen 'Buzzer Beater' Historis di Playoff NBA

5 Momen "Buzzer Beater" Historis di Playoff NBA

Sports
Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih 'Panas' dari Sang Gajah...

Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih "Panas" dari Sang Gajah...

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Timnas Indonesia
Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Liga Indonesia
PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

Liga Champions
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com