Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

La Nyalla Akui Kirim 40 Wasit ke PON XVIII

Kompas.com - 09/09/2012, 17:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 40 wasit dari kompetisi Indonesia Super League (ISL) akhirnya diturunkan untuk memimpin pertandingan cabang sepak bola PON XVIII yang sedang berlangsung di Riau.

"Benar, kami menurunkan 40 orang wasit atau perangkat pertandingan yang biasa memimpin pertandingan kompetisi ISL ke ajang PON XVIII itu," ujar Ketua Umum PSSI hasil Kongres Luar Biasa, La Nyalla Mattalitti, ketika dikonfirmasi, Minggu (9/9/2012).

La Nyalla mengungkapkan keinginan menggunakan wasit-wasit dari kompetisi ISL tersebut adalah sesuai dengan permintaan dari Ketua Panpel Cabang Sepak Bola PON XVIII, Satar Thaher.

Permintaan itu dilakukan Panpel setelah PSSI pimpinan Djohar Arifin menarik perangkat pertandingan mereka setelah PSSI sendiri membuat kekacauan dalam tiga pertandingan awal cabang sepak bola PON melalui Ketua Deputi Bidang Kompetisi PSSI, Shaleh Ismail Mukadar.

Ketiga laga yang rusuh itu adalah pertandingan Jambi melawan Sulawesi Tenggara, Jawa Barat melawan Jawa Timur, dan laga antara tim Kalimantan Timur dan Jawa Tengah.

Akibatnya, para tim peserta PON menolak keterlibatan PSSI, apalagi pihak PB PON, KONI Pusat dan Tim Keabsahan telah membatalkan seluruh tim sepak bola hasil rekayasa caretaker-caretaker pengprov bentukan Djohar Arifin dalam kepesertaan sepak bola PON.

Shaleh Mukadar pun yang ditunjuk sebagai penyedia perangkat pertandingan oleh PSSI Djohar Arifin, akhirnya mencabut semua perangkat pertandingan melalui surat tertanggal 7 September 2012 bernomor 2472/UDN/1130/IX-12 yang ditandatangani Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PSSI, Hadiyandra, dan mengancam tidak akan mengesahkan seluruh hasil pertandingan sepak bola PON XVIII.

La Nyalla berjanji akan mendukung penuh kesuksesan PON XVIII, khususnya pertandingan cabang sepak bola.

"Event olahraga empat tahunan berskala nasional ini adalah langkah awal cermin hasil pembinaan olahraga di Tanah Air sebelum menuju event yang lebih besar, seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade. PON harus didukung, bukan malah sengaja dirusak," ujar La Nyalla. (ANT)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com