Pendirian Jerman itu tetap berlaku hingga Rabu (23/5), saat dimulainya pertemuan puncak Uni Eropa di Brussels, Belgia.
Presiden Perancis Francois Hollande adalah salah satu pemimpin di zona euro yang menginginkan kelonggaran sikap Jerman soal penyelamatan zona euro. Hal yang diinginkan zona euro termasuk Hollande, kecuali Jerman, adalah program penghematan pemerintahan di zona euro sebaiknya dilonggarkan.
Ini sesuai saran ekonom bahwa dalam situasi krisis, pengurangan pengeluaran pemerintah akan mempercepat kejatuhan ekonomi zona euro. Pengurangan pengeluaran pemerintah akan menekan permintaan agregat.
Ide lain penyelamatan ekonomi zona euro dari krisis adalah agar zona euro menerbitkan satu obligasi bersama yang dinamai Eurobonds. Penerbitan Eurobonds untuk mendapatkan utang baru dianggap penting, yang tidak mengatasnamakan satu negara, tetapi mengatasnamakan semua anggota zona euro.
Utang baru ini dianggap berguna, bahkan mendesak, untuk menyelamatkan zona euro dari kehancuran ekonomi, sehubungan larinya investor tradisional. Tumpukan utang di zona euro membuat investor takut dan enggan membeli obligasi terbitan sejumlah pemerintah zona euro. Penyebabnya adalah ada kemungkinan utang-utang itu sudah tidak bisa dibayar di masa depan. Inilah yang membuat peringkat utang negara di sejumlah zona euro ambruk.
Adalah Eurobonds, yang kini paling diandalkan zona euro untuk bisa mendapatkan utang baru. Obligasi individu terbitan sejumlah negara di zona euro, kecuali Jerman, sudah mahal bunganya, bahkan 5 persen sampai 6 persen. Obligasi Jerman amat berbunga rendah, tidak lebih dari 2 persen per tahun.
Eurobonds dianggap punya reputasi karena secara langsung atau tidak langsung Jerman ada di dalamnya. Dengan kredibilitas Jerman, bunga Eurobonds akan rendah karena investor mengandalkan pamor Jerman.
Namun, Kanselir Jerman Angela Merkel tetap menolak penerbitan Eurobonds. Menurut Merkel, penerbitan Eurobonds tidak akan pernah mengatasi akar masalah ekonomi zona euro. Menurut Merkel, mudahnya cara mendapatkan utang baru, lewat penerbitan Eurobonds, tidak akan memaksa negara-negara zona euro yang lemah untuk disiplin anggaran pemerintah.