Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Seven Summits Akhiri Pendakian

Kompas.com - 21/05/2012, 06:35 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia (Seven Summits) mengakhiri pendakian ke Puncak Everest (8.848 mdpl) setelah Tim Selatan (Nepal) belum bisa menyelesaian tugasnya sesuai jadwal karena terkendala dengan cuaca ekstrem.
     
Ketua Harian Ekspedisi Puncak Dunia, Yoppie Rikson Saragih dari Kathmandu, Minggu malam (20/5) mengatakan, dengan ekstremnya cuaca, maka pendaki dari Wanadri yaitu Fadjri Al Luthfi memutuskan untuk turun dari Camp-IV Southcol (7.950 mdpl) menuju Camp 2 dan dilanjutkan ke Base Camp.
     
"Fadjri yang sempat tertahan tahan satu malam di Southcol harus menahan diri dan menerima keputusan untuk turun karena saat "summit attack", Sabtu (19/5) terkendala angin kencang," katanya.
      
Menurut dia, dengan kecepatan angin 50 meter per detik maka bisa dikatakan tidak aman untuk pendakian ke puncak. Kondisi ini berbeda dengan prediksi sebelumnya yaitu 10 meter per detik.
     
Kondisi cuaca yang kurang bersahabat serta semakin dekatnya akhir musim pendakian di mana hanya terbuka satu kali window untuk summit yaitu 26 Mei nanti, kata dia, maka kecil kemungkinan untuk melakukan "summit attack"  yang kedua kalinya.
     
"Saat ini pendaki istirahat di Base Camp untuk menunggu kedatangan guide leader, Mr Hiro. Untuk kondisi pendaki dalam keadaan sehat namun sangat kelelahan," kata Yoppie menambahkan.
     
Fadjri al Lufhfi merupakan satu-satunya pendaki dari Wanadri yang bisa bertahan hingga Southcol. Satu pendaki lagi yaitu Ardeshir Yafftebbi sudah turun terlebih dahulu karena mengalami radang tenggorokan.
     
Dengan kondisi yang ada saat ini, manajemen Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia menutup ekspedisi jalur selatan dan mempersiapkan pendaki untuk turun dan kembali ke Indonesia.
      
"Saya selaku Ketua Harian dari Kathmandu ingin menyampaikan banyak terima kasih atas segala doa, bimbingan serta dukungan dan kerjasama dari semua pihak yang selama ini mendukung terwujudnya Ekspedisi Seven Summits," katanya menegaskan.
     
Dengan berakhirnya proses pendakian dari jalur selatan maka dipastikan hanya dua pendaki Wanadri yang sukses mencapai puncak tertinggi di dunia itu. Sebelumnya dua pendaki yang melalui jalur utara (Tibet) yaitu Nurhuda dan Iwan Irawan telah menyelesaikan tugasnya, Sabtu (19/5).
     
Dua pendaki ini akhirnya layak disebut "Seven Summiters"(sebutan pendaki yang sukses mencapai tujuh puncak dunia). Sebutan ini merupakan idaman bagi seorang pendaki gunung di seluruh dunia.
     
Sebelumnya pendaki dari Wanadri ini telah mendaki enam puncak tertinggi di enam benua yaitu Puncak Ndugu-Ndugu atau Cartenz Pyramid (4.884 mdpl) di Papua, Puncak Kilimanjaro (5.895 mdpl) di Tanzania, Puncak Elbruz (5.642 mdpl) di Rusia.
     
Selanjutnya melakukan pendakian Puncak Aconcagua (6.962 mdpl) di Argentina, namun ada satu pendaki yaitu Gina Afriani gagal sampai puncak. Setelah itu dilanjutkan ke Puncak Denali/Mc Kinley (6.194 mdpl) di Alaska dan Puncak Vinson Massif (4.897 mdpl) di Antartika.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com