Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mancio dalam Dekapan Fortuna

Kompas.com - 15/05/2012, 11:57 WIB

Mancini selalu melepaskan emosinya seketika ia merasakan kegelisahan, karakter yang sudah mendarah daging sejak dirinya menjadi pemain sepak bola. Saat memperkuat Lazio, Mancini pernah membuang pita kapten dan mendamprat pelatihnya waktu itu, Sven-Goran Eriksson.

Emosi yang meledak-ledak itu tipikal Mancini. Ia secara spontan menyatakan tidak akan pernah memainkan Carlos Tevez, yang menolak melakukan pemanasan dalam sebuah pertandingan Liga Champions.

Di laga terakhir Liga Primer musim ini, Mancini menumpahkan seluruh emosinya untuk mendorong pasukannya melampaui batas kemampuan mereka. Skuad inti City terus berusaha mencetak gol di bawah suntikan motivasi Mancini dari tepi lapangan.

Mukjizat itu terjadi pada babak tambahan waktu. Sekali lagi, Mancini berada dalam dekapan Dewi Fortuna. Sundulan Edin Dzeko menyamakan kedudukan 2-2 dan dua menit kemudian Sergio Aguero, yang dibeli senilai 35 juta pounds (Rp 521 miliar) dari Atletico Madrid, membawa City unggul 3-2. Gol yang membawa City juara Liga Inggris dengan keunggulan selisih gol dari rival sekotanya, Manchester United.

Mancini meluapkan kegembiraannya dengan berlari sambil mengangkat tangannya ke udara. Ia melepaskan ketegangan yang menekannya sejak babak kedua. Musim ini menjadi pencapaian menakjubkan Mancini sebagai pelatih di Liga Inggris. Ia mencatatkan kemenangan bersejarah.

Mancini sukses memimpin revolusi Manchester City. Ia belajar banyak dari gurunya, Sven-Goran Eriksson yang mengajarinya bagaimana berhenti sejenak dan berpikir. Di saat kebuntuan menghinggapi penampilan tim, seorang pelatih harus berhenti sejenak, mengurai benang kusut dalam timnya dengan pikiran jernih.

Pelatih yang telah menginjak usia 48 tahun ini semakin matang dalam meracik strategi dan mengelola emosi pemainnya di ruang ganti. Ia memenangi pertarungan di ruang ganti saat Tevez memberontak.

Kekuatan karakter Mancini ini tidak lepas dari pengalamannya sebagai pemain dengan pencapaian yang mengagumkan. Ia menjadi legenda dalam sepak bola Italia. Ia penyerang hebat dengan gol-gol berkelas, kelihaian manuver, dan satu kebiasaannya yang khas, mengumpan bola dengan tumit kaki.

Ia menjadi ancaman serius bagi lawan-lawannya, meskipun sosoknya lebih mirip peselancar top dari Australia. Rambut pirang, postur ramping, dan wajah tampan juga menjadikannya dalam papan atas pesepak bola berpenampilan menarik di Italia.

Namun, penampilan luarnya yang meledak-ledak tidak sejalan dengan karakternya yang cenderung tertutup. Rekan-rekan dekatnya mendeskripsikan dirinya sebagai ”orang yang sangat tertutup”. Ia juga sering dikritik karena dinilai angkuh dan sombong.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Olimpiade Paris 2024: Media China Sebut Jonatan Sebagai Ancaman

Olimpiade Paris 2024: Media China Sebut Jonatan Sebagai Ancaman

Badminton
Bali United Vs Persib, Nick Kuipers Menilai Maung Bandung Punya Keuntungan

Bali United Vs Persib, Nick Kuipers Menilai Maung Bandung Punya Keuntungan

Liga Indonesia
Sambut Piala Soeratin, PS Ebod Jaya Kebumen Seleksi Ratusan Pemain Lokal

Sambut Piala Soeratin, PS Ebod Jaya Kebumen Seleksi Ratusan Pemain Lokal

Liga Indonesia
Jadwal Liga Inggris: Lawatan Liverpool dan Partai Sulit Man City

Jadwal Liga Inggris: Lawatan Liverpool dan Partai Sulit Man City

Liga Inggris
Bintang Como Patrick Cutrone Cerita Peran Mendiang Ayah dan Kebanggaan Promosi Sebagai Putra Daerah

Bintang Como Patrick Cutrone Cerita Peran Mendiang Ayah dan Kebanggaan Promosi Sebagai Putra Daerah

Liga Italia
Thailand Open 2024: Gregoria dkk Antisipasi Faktor Angin Saat Bertanding

Thailand Open 2024: Gregoria dkk Antisipasi Faktor Angin Saat Bertanding

Badminton
Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Badminton
Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Liga Indonesia
Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Liga Italia
Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Timnas Indonesia
Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Liga Indonesia
Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Liga Inggris
Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Liga Indonesia
Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com