Keperkasaan sepak bola Jepang, juara Asia dan langganan peserta Piala Dunia sejak 1998, tak diragukan. Namun, sejauh ini jarang pemain negeri itu yang bersinar di Liga Inggris, yang kerap disebut liga paling top di dunia.
Shinji Kagawa, gelandang Jepang berusia 23 tahun, diyakini bakal mengubah kebuntuan itu jika benar jadi digaet Manchester United (MU), seperti rumor yang belakangan santer bertiup. Sebenarnya sudah ada beberapa pemain Jepang yang mengadu nasib di Inggris, tetapi gagal bersinar.
Junichi Inamoto belum pernah starter saat bersama Arsenal 2001-2002. Kazayuki Toda hanya tampil empat kali saat membela Tottenham Hotspur 2003. Gelandang Ryo Miyaichi dikontrak Arsenal, tetapi dipinjamkan ke Bolton Wanderers.
Hidetoshi Nakata juga satu musim memperkuat Bolton pada 2005-2006. Namun, musim itu dia lewati terkesan hanya untuk mempersiapkan diri menjelang pensiun dari sepak bola. Namanya berkibar berkat penampilannya di Liga Italia Serie A.
”Di Jepang, kami sering memikirkan hal-hal teknis dari permainan sepak bola. Kami pikir, gaya permainan kami lebih cocok untuk diterapkan di Spanyol, Belanda, dan Jerman ketimbang di Inggris yang bersifat fisik dan langsung,” kata Shinji Ono, mantan pemain tim nasional Jepang.
Andai benar ditansfer MU, Kagawa menghadapi tantangan tidak ringan dalam mengarungi persaingan di Old Trafford. Ia bisa meniru pemain Asia lainnya di klub itu, Park Ji-sung, yang telah 200 kali bermain untuk MU selama tujuh musim. Tahun ini, Park (31) hanya tiga kali tampil starter.
Itu sebabnya, mencuat spekulasi bahwa bintang Korea Selatan itu bukan lagi andalan utama ”Setan Merah”. Pelatih MU Sir Alex Ferguson butuh darah baru lebih segar, yang bukan hanya untuk mendongkrak performa tim, tetapi juga mengamankan basis dukungan 190 juta—dari total 330 juta fans mereka di seluruh dunia—suporter di Asia.
Kagawa disebut-sebut sosok paling pas untuk memenuhi ambisi ganda MU tersebut. Ia ikut mengantarkan Borussia Dortmund juara Bundesliga. Dengan koleksi 13 gol, ia lebih produktif daripada dua bintang Bayern Muenchen, Franck Ribery (12 gol) dan Arjen Robben (11 gol).
Kagawa direkrut Dortmund dari klub Cerezo Osaka pada 2010 dengan transfer hanya 350.000 euro (Rp 4,1 miliar). ”Perhatian saya hanyalah, Kagawa beberapa kali cedera dan bermain di Inggris, terutama di Manchester United, cukup menuntut,” kata Tom Byer, pakar pembinaan usia dini di Jepang, yang membina Kagawa pada usia 10 tahun.
Andai benar transfer Kagawa ke MU terjadi, gelandang berpostur tinggi 1,72 meter itu bakal menghirup hawa baru. Hawa yang penuh persaingan dan tantangan di Liga Inggris.