Boleh dibilang, gaya ofensif Chelsea yang sejak 2004 ditanamkan Mourinho dirombak habis oleh Di Matteo yang memerintahkan pemainnya melakukan intercept keras atau tackling hanya jika sangat yakin akan bersih dari pelanggaran.
Beberapa hari setelah kemenangan itu, taktik yang sama diterapkan Chelsea saat jumpa Arsenal. Seakan melakukan geladi bersih untuk putaran kedua di Nou Camp, Terry dan kawan-kawan membuat bomber tersubur Premiership, Robin van Persie, kehilangan sentuhan midasnya di depan gawang.
Di luar strategi kunci rapat dan disiplin ketat, sukses Chelsea melangkah ke final Liga Champions juga dipengaruhi kondisi Barcelona yang kelelahan fisik dan mental. Setelah merebut gelar juara dunia antarklub di Jepang, Desember lalu, Barcelona adalah tim yang paling banyak melalui laga kompetitif daripada klub mana pun di muka bumi.
Rivalitas mereka dengan Real Madrid di La Liga yang praktis berakhir dengan kekalahan di Nou Camp membuat semua tekanan mental membebani pundak Lionel Messi. Pada taraf tertentu, bahkan pemain terbaik dunia sekalipun tak sanggup mengatasinya, dan terlihat saat bintang Argentina itu gagal mengeksekusi penalti.
Di mata penggemar sepak bola indah, laga di Nou Camp memang menjemukan, tetapi Chelsea tidak melanggar satu pun pasal dalam peraturan permainan. Bertahan total dengan disiplin tentara serta kombinasi serangan balik secepat anak panah terbukti ampuh meredam sepak bola mengalir, passing game cantik, dan tiki-taka ala Barcelona.
Catatan penting, Chelsea mampu melakukan semuanya bukan karena faktor sang skipper Terry yang diusir wasit pada menit ke-37. Pendekatan dengan gaya low profile yang dilakukan Di Matteo- lah yang membuat ”Si Biru” sangat solid dan disiplin.
Di Matteo memilih tidak berkonfrontasi dengan Terry dan memberikan lagi tempat terhormat kepada Torres. Di Matteo belajar banyak dari Mourinho yang membentengi pemainnya agar tetap fokus pada laga. Sementara semua spekulasi mengenai tim dihadapinya seorang diri. Dia pun tak pernah resah dengan masa depannya di Stamford Bridge. Que sera-sera, katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.