Akselerasi Tibo dari luar kotak penalti diakhiri tendangan keras yang membentur kaki pemain belakang Vietnam dan meluncur melewati kiper yang posisinya sudah telanjur maju ke depan.
Di pengujung pertandingan Patrich kembali mendapat kesempatan emas. Namun, tembakannya dari dalam kotak penalti masih bisa diblok pemain belakang Vietnam. ”Pertandingan sulit. Indonesia terlalu kuat buat kami dan mereka bermain sangat agresif sehingga membuat kami menerapkan strategi bertahan,” kata Pelatih Vietnam Falko Gerd Gotz.
Malaysia melangkah ke final dengan mengalahkan Myanmar 1-0. Pertandingan antara Malaysia dan Myanmar berlangsung dalam tempo yang lambat. Irama permainan yang cenderung membosankan ini disebabkan karakter kedua tim yang identik, memperkuat pertahanan dan mengandalkan serangan balik.
Pola permainan yang sama ini juga menyulitkan kedua tim untuk membangun serangan. Malaysia pun tidak banyak menciptakan peluang karena tidak ada celah untuk menyerang balik. Bola lebih banyak kandas di lapangan tengah. Kelihaian Myanmar dalam bola mati juga sudah diantisipasi pemain Malaysia.
Gol Malaysia melalui penyerang Saarani Ahmad Fakri di menit ke-85 tercipta melalui serangan balik. Pemain bertahan Myanmar terkecoh oleh perubahan formasi yang dilakukan Malaysia setelah memasukkan penyerang Ramlan Izzaq Faris menggantikan sayap kanan Ibrahim Syahrul Azwari. Faris menempati posisi striker tunggal dan Fakri ditarik mundur menjadi sayap kanan.
Pelatih Myanmar Stefan Hansson menilai, gol Malaysia tercipta akibat para pemainnya hilang konsentrasi. ”Kesulitan kami sejak menit awal adalah mencetak gol. Jadi, saat kebobolan, sulit untuk bangkit membalas gol,” ujar Hansson.