SOLO, KOMPAS.com - Tiga pemain pilar tim nasional Indonesia, Firman Utina, Ricardo Salampessy, dan Ahmad Bustomi, tidak bisa tampil saat uji coba melawan tim nasional Palestina pada Senin (22/8/2011) malam. Mereka masih menjalani pemulihan cedera supaya bisa tampil maksimal saat melawan Iran pada laga pertama kualifikasi putaran ketiga Piala Dunia 2014.
Dokter timnas, Nanang Tri Wahyudi, Jumat (19/8/2011), menjelaskan, mereka masih menjalani penyembuhan cedera. Firman mengalami cedera engkel kaki kanan karena menendang tanah saat uji coba melawan tim U-23 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Kamis malam. ”Firman cedera engkel dan masih akan dipantau dalam tiga hari ke depan. Cederanya tidak parah, medium-lah, tetapi harus diterapi,” ujar Nanang.
Firman tidak menjalani latihan bersama tim pada Jumat sore. Ia menjalani latihan ringan dan pelenturan otot kaki kanan di bawah pemantauan Nanang dan fisioterapis Matias Ibo.
Gelandang bertahan, Ahmad Bustomi, juga harus diisolasi dan tidak mengikuti latihan pada Jumat sore supaya sakitnya tidak menular. Bustomi mengalami radang kelenjar air liur atau gondong. Bustomi yang menjadi jangkar di lapangan tengah itu digantikan Tonny Sucipto pada uji coba melawan tim U-23. ”Bustomi harus diisolasi karena sakitnya bisa menular. Para pemain akan diberi vaksin supaya tidak tertular,” ujar Nanang.
Bek tengah, Ricardo Salampessy, masih harus menjalani pemulihan cedera hamstring kaki kanan. Pemain Persipura Jayapura itu sudah mulai menjalani latihan bersama dengan para pemain lainnya. Posisi Ricardo diisi rekan setimnya di Persipura, Hamka Hamzah, saat uji coba timnas yunior.
Pada sesi latihan Jumat sore, para pemain hanya menjalani latihan ringan untuk memulihkan kebugaran. Mereka dibagi menjadi tiga kelompok dan melakukan umpan-umpan pendek. Tiap kelompok membentuk lingkaran dengan dua pemain di dalamnya yang harus merebut bola. Latihan ini penuh dengan keceriaan dan tawa pemain saat bola berhasil direbut atau ada pemain yang berbuat kesalahan.
Di akhir sesi latihan, pelatih kepala, Wim Rijsbergen, dan asisten pelatih, Liestiadi, berbincang serius dengan empat pemain asal Papua, yaitu Boaz Solossa, Ian Luis Kabes, Oktovianus Maniani, dan Ricardo Salampessy. Rijsbergen dengan mimik serius mengatakan sesuatu kepada keempat pemain itu yang diterjemahkan Liestiadi.
Liestiadi menegaskan, itu hanya untuk memotivasi keempat pemain supaya tetap semangat karena kondisi di Papua yang berbahaya. Kondisi yang dimaksud Liestiadi adalah penembakan yang sekarang menjadi fokus aparat keamanan. Liestiadi membantah perbincangan di akhir sesi latihan itu terkait dengan masalah indisipliner.
Pada Jumat dini hari, mereka meninggalkan hotel. Mereka berpakaian rapi dan naik taksi meninggalkan hotel. ”Itu bukan urusan kami. Mereka, kan, pemain profesional,” ujar Liestiadi.
Tentang Palestina, Liestiadi menilai, calon lawan mereka itu memiliki tipe permainan mirip dengan Iran. Pada laga uji coba itu, para pemain bisa merasakan gaya permainan Iran dan beradaptasi untuk menghadapinya pada laga kualifikasi di Teheran pada 2 September. Para pemain akan diliburkan pada Sabtu, dan Minggu mulai latihan lagi untuk menghadapi Palestina.
Timnas Palestina sendiri dijadwalkan tiba di Jakarta pada Sabtu siang dan langsung menuju Solo sore harinya. Mereka akan menjalani latihan pada Minggu. Palestina membawa 21 pemain dan delapan ofisial yang dipimpin kepala delegasi, Mohammed Abu Srour. Sebagian besar pemain yang ke Indonesia adalah skuad inti saat kualifikasi putaran kedua Piala Dunia 2014. (ANG)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.