Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kado Buruk Hari Kebangkitan Nasional

Kompas.com - 21/05/2011, 14:19 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pembina PSIM sekaligus Wali Kota Yogyakarta, Herry Zudianto, mengungkapkan, kegagalan kongres PSSI, Jumat (20/5/2011) malam, merupakan prestasi yang memalukan, sekaligus kado buruk bagi bangsa Indonesia pada Hari Kebangkitan Nasional ke-130.

"Kegagalan kongres PSSI kemarin menunjukkan bahwa kita sebagai bangsa kehilangan orientasi kebangsaan dan kepemimpinan yang mampu merajut kebersamaan cita-cita," ujarnya, Sabtu (21/5/2011) di Yogyakarta.

Usul di Yogyakarta

Menyikapi kebuntuan kongres PSSI, Herry mengusulkan agar kongres PSSI selanjutnya diselenggarakan di Monumen PSSI (saat ini Wisma PSIM).

Pada tahun 1931, tempat itu menjadi lokasi bersejarah pembentukan organisasi induk sepak bola Indonesia, PSSI, yang saat itu diberi nama Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia.

"Saya usul, kongres PSSI diselenggarakan di Yogyakarta, tepatnya di Monumen PSSI. Seluruh masyarakat Yogyakarta siap membiayai,"ujarnya.

Dengan usulannya, Herry berharap peserta bisa menghayati sejarah PSSI yang didirikan dengan semangat kebangsaan, yang berkobar untuk menjunjung martabat bangsa Indonesia di bidang olahraga.

Saat itu fasilitas tempat pertemuan terbatas dan di bawah bayang-bayang penjajahan. Sementara kongres PSSI saat ini justru berlangsung di sebuah hotel mewah yang jauh dari roh perjuangan awal PSSI.

Pada 19 April 1930, PSIM bersama VIJ Jakarta, BIVB Bandung, MIVB Magelang (sekarang PPSM Magelang), MVB Madiun (sekarang PSM Madiun), SIVB Surabaya (sekarang Persebaya Surabaya), serta VVB (Persis Solo) turut membidani kelahiran PSSI dalam pertemuan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta.

Setelah melalui beberapa pertemuan, akhirnya disepakati berdirinya organisasi induk sepak bola yang diberi nama Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia (PSSI) pada tahun 1931 di Yogyakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com