JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar menegaskan, pihaknya akan bekerja sesuai amanat FIFA pada 1 April lalu yang menyebutkan bahwa Komite Normalisasi sebagai Komite Pemilihan. Bahkan, menurut Agum, Komite Pemilihan yang telah terbentuk tidak perlu dibubarkan lewat kongres.
Dalam pertemuan Agum dengan Presiden FIFA Sepp Blatter di Zurich, Swiss, pada 19 April lalu, FIFA menolak hasil keputusan kongres yang digelar 14 April lalu yakni pembentukan Komite Pemilihan. FIFA hanya merestui pembentukan Komite Banding. FIFA menggarisbawahi sekali lagi bahwa Komite Normalisasi sebagai Komite Pemilihan sehingga tidak ada Komite Pemilihan lain yang diusulkan.
"FIFA tidak menerima 14 April sebagai kongres. Komite Normalisasi kembali menjalankan tugas Komite Pemilihan. Komite Pemilihan tidak perlu lewat kongres. Hanya keputusan Komite Banding yang diakui," ungkap Agum kepada wartawan di kantor PSSI, Senin (25/4/2011). Meski begitu, Komite Pemilihan bentukan kongres 14 April lalu tetap ngotot menjalankan tugasnya. Bahkan, Wakil Ketua Komite Pemilihan Wisnu Wardhana berpendapat, sikap Agum tidak mengakui Komite Pemilihan sebagai sikap yang otoriter.
Mengenai hal itu, Agum berjanji akan terus menjalin komunikasi dengan Komite Pemilihan yang sudah terbentuk. "Saya berusaha komunikasi dengan mereka," kata Agum. Komite Normalisasi tengah memverifikasi bakal calon anggota Komite Eksekutif PSSI yang meliputi ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota Komite Eksekutif hingga 29 April mendatang. Setelah itu, Komite Normalisasi menyediakan waktu banding hingga 5 Mei. Kemudian nama-nama yang lolos akan diumumkan pada 13 Mei.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.