JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komite Normalisasi PSSI, FX Hadi Rudyatmo, menilai Komite Normalisasi telah keluar dari pakem. Ini karena Komite Normalisasi seharusnya bertindak sebagai Komite Pemilihan bukan melakukan kongres untuk membentuk Komite Pemilihan baru.
Seperti diberitakan, FIFA melalui situs resminya telah menunjuk Komite Normalisasi di Indonesia. Komite ini terdiri dari 9 orang dan diketuai oleh Agum Gumelar. FIFA juga memberi perintah agar Komite Normalisasi bertindak sebagai Komite Pemilihan. Namun, yang terjadi Komite Normalisasi malah membuat kongres bersama para para pemegang suara dan membentuk Komite Pemilihan.
"Ini (pembuatan Komite Pemilihan) pasti ditolak oleh FIFA," kata FX Hadi Rudyatmo di kantor PSSI, Jumat (15/4/2011). FX Hadi Rudyatmo juga mengaku kaget karena diminta melakukan sesuatu yang tak lazim, yakni menandatangani semacam draf. "Saya diminta menandatangani sebuah keputusan yang tidak ada di kongres. Kan hasil kongres adalah pembentukan Komite Pemilihan, Komite Banding Pemilihan, dan pemutihan PSM Makassar. Itu benar. Tetapi, saya juga diminta tanda tangan salah satunya pencabutan SK nomor 1 sampai dengan nomor 53 atau 54. Terus terang saya tolak karena tidak dibicarakan dalam kongres," lanjutnya.
Surat keputusan (SK) yang dimaksud adalah milik Komisi Disiplin PSSI. "Komite Normalisasi tidak berhak melakukan itu," katanya. Selain FX Hadi Rudyatmo, yang juga tidak mau tanda tangan adalah Agum Gumelar dan Djoko Driyono.
"Komite Normalisasi ini sudah keluar dari pakem. Saya ingin menanyakan kepada Pak Agum, posisi Pak Djohar Arifin itu apa. Kok bisa membuat draf seperti itu, dibawa ke sana ke mari. Inilah yang jadi keberatan saya tidak mau menandatangani surat itu," ujar FX Hadi Rudyatmo mengaku kecewa dengan apa yang terjadi.
"Kita ini (Komite Normalisasi) diminta FIFA untuk menormalkan kepentingan-kepentingan, tapi kalau kepentingan-kepentingan kelompok masih ada di Komite Normalisasi ya enggak akan selesai juga," tuntas FX Hadi Rudyatmo yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengcab PSSI Solo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.