NEWCASTLE, KOMPAS.com - Sampai akhir musim lalu, harga penyerang Andy Carroll hanya satu juta poundsterling atau sekitar Rp 14 miliar.
Nilai tersebut diset dalam rencana bisnis Newcastle United pada awal musim 2009-2010, di mana Newcastle bermain di Divisi Championship. Rencana bisnis itu dibuat pemilik Newcastle, Mike Ashley, karena ia ingin menjual klub itu.
Salah satu acuannya adalah manajemen tidak yakin, Carroll mampu berdampak besar terhadap usaha Newcastle naik ke Premier League.
Newcastle kemudian mengakhiri musim itu sebagai juara dan promosi ke Premier League, dengan koleksi 102 poin dan rekor memasukkan-kemasukan 90-35. Carrol sendiri menyumbang 17 gol dan delapan assist dalam 33 penampilan.
Sumber Soccernet di Newcastle tidak menyebut nilai Carroll pada awal musim 2010-2011. Yang jelas, menurut pemberitaan di Inggris, Liverpool harus membayar 35 juta poundsterling atau sekitar Rp 500 miliar kepada Newcastle untuk merekrut Carrol, Januari lalu.
Semenjak bergabung dengan Liverpool, Carrol belum bermain karena mengalami cedera otot paha. Namun, sejak awal musim sampai pindah ke Anfield, ia mencetak 11 gol dan tiga assist dalam 19 penampilan di Premier League. Catatan tersebut disebut sumber Soccernet membuat harganya meroket.
"Ada pertimbangan dari klub soal bagaimana menentukan harga seorang pemain dan ada perkiraan bahwa Andy masih harus membuktikan diri (sebelum dihargai tinggi)," ujar sumber tersebut.
"Ia adalah pemain muda yang belum rutin masuk tim utama. Andy bermain sangat baik dan memiliki pengalaman terbatas di Premier League,"
"(Pertimbangan berubah) awal musim lalu. Andy bermain dengan baik dan mulai mencetak banyak gol,"
"Namun, jika seseorang datang membawa uang 1 juta poundsterling pada musim panas itu, Anda ingin tahu apa yang akan dilakukan klub," tuturnya. (SCN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.