Beckham: "Setan Merah" Bikin Geregetan

MILAN, KOMPAS.com — Gelandang AC Milan, David Beckham, geregetan melihat timnya kalah 2-3 dari mantan klubnya, Manchester United (MU), di leg pertama 16 besar Liga Champions, Selasa (16/2/2010). Pasalnya, sementara Milan menciptakan banyak peluang tetapi kesulitan mencetak gol, MU malah bisa menang meski lebih sedikit membuat kesempatan gol.

Beckham dan "I Rossoneri" pantas kecewa. Mereka bermain sangat bagus, terutama pada babak pertama dan mampu unggul lebih dulu melalui Ronaldinho pada menit ketiga. Namun, begitu MU menyamakan kedudukan melalui Paul Scholes pada menit ke-36, Milan malah kehilangan irama permainan.

Pada babak kedua nasib Milan lebih apes. Mereka terlambat panas dan terpaksa kebobolan dua kali oleh Wayne Rooney. Kedua gol itu tercipta akibat kesalahan bek Milan yang kurang ketat mengawal Rooney. Kiper Nelson Dida juga lambat merespons eksekusi Rooney di dua kesempatan itu.

Milan kemudian berhasil memperpendek jarak menjadi 2-3 berkat gol Clarence Seedorf pada menit ke-85. Gol itu mengembalikan semangat dan kualitas permainan Milan. Sayang, peluit keburu berbunyi panjang sebelum mereka menyamakan kedudukan.

Meski begitu, gol Seedorf membuat Beckham dan kawan-kawan tetap optimistis bisa meraih kemenangan minimal 2-0 di leg kedua, di Old Tafford, 10 Maret mendatang dan lolos ke perempat final Liga Champions.

"Atmosfer begitu fantastis dan sangat luar biasa melawan bekas timku. Aku bermain di Manchester selama bertahun-tahun dan aku emosional menghadapi mereka. Namun, aku bermain untuk Milan sekarang dan aku datang ke sini untuk menang sekalipun 'Red Devils' ada di hatiku," ungkap Beckham.

"Kami mengawali pertandingan dengan baik dan seharusnya mencetak gol kedua. Ketika menghadapi tim seperti United, Anda harus memaksimalkan kesempatan atau pertandingan menjadi sulit. Gol Seedorf mengembalikan kami kepada pertandingan dan persaingan. Kami memiliki segalanya untuk ditampilkan di leg kedua dan yakin mampu melakukannya," tambahnya. (GL)