JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum yang ditunjuk Sammy, Ida Rumindang Radjagukguk SH dan Djoggi SH, mengendus ada ketidakwajaran saat penggerebekan Sammy Kerispatih di kosannya pada Selasa (2/2/2010) dini hari lalu.
Berdasarkan pengakuan kliennya, ia tidak digrebek seperti diberitakan belakangan ini. "Enam orang itu (polisi yang melakukan penggerebekan) masih bisa tidur-tiduran di kamar Sammy," ujar Djoggi di Polres Metro Jakarta Pusat, Rabu (3/2/2010).
Diakuinya, ada ketidakwajaran terkait peristiwa tersebut. "Makanya itu jadi pertanyaan kita. Mungkin ada permainan yang dimulai dari adanya pencurian mobil kemarin," tandas Djoggi.
Kepada pengacaranya, Sammy membantah keras adanya penggrebekan seperti yang diumumkan pihak Polres Metro Jakarta Pusat di sejumlah media Ibu Kota. "Oh tidak, saat digerebek Sammy sedang main laptop," kata Djogi lagi.
"Sammy ditangkap saat tidur-tiduran di kamar," timpal Ida.
Djoggi memastikan ada beberapa kejanggalan saat proses penggerebekan . "Ini kayak jebakan atau apalah, banyak yang janggal. Sebelumnya Sammy sudah ada perjanjian sama polisi tapi Sammy belum cerita," ujarnya.
Karena itu, Djoggi menekankan jika dalam pencidukan itu Sammy mengaku cukup kooperatif dan menyilakan keenam polisi tersebut untuk tiduran di atas kasurnya. "Saya juga enggak tahu. Mungkin Sammy publik figur dan enggak mungkin Sammy bertindak kasar sama polisi. Ini ada apa, siapa aktor intelektual di sini," tukasnya. (C7-09)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.